
Silsilah Yesus Dan Nabi Muhammad .Saw 8
Benarkah
Silsilah Yesus lebih Mulia
daripada Silsilah Nabi Muhammad saw?
daripada Silsilah Nabi Muhammad saw?
Yehuda: Cucu Ishak, leluhur
Yesus
“Pada
waktu itu Yehuda meninggalkan saudar-saudaranya dan menumpang pada seorang
Adulam, yang namaanya Hira. Di situ Yehuda melihat anak perempuan dari keturunan
Kanaan ; yang bernama Syua. Lalu Yehuda kawin dnegan perempaun itu dan
menghampirinya. Perempuan itu mengandung, dan malahirkan se0orang anak laki-laki
dan menamai anak itu Er. Sesudah itu perempuan itu mengandung lagi, lalu
melahirkan seorang anak laki-laki yang ia beri nama Onan. Kemudian perempuan itu
malahirkan seorang anak laki-laki sekali lagi, dan menamai anak itu Syela.
Yehuda sedang berada di Kezib, ketika anak itu lahir. Sesudah itu Yehuda
mengambil bagi Er, anak sulungnya seorang istri yang bernamaTamar tetapi Er
aanak sulungnya itu, adalah jahat di mata Tuhan, maka Tuhan membunuh dia . lalu
berkatalah Yehuda kepada Onan: “hampirilah istri kakamu itu, kawinilah dengan
dia dengan dia sebagaiganti kakakmu dan bangkitkanlah keturunan bagi kakakmu.”
Tetapi Onan tahu, bukan ia yang empunya keturunannya nanti, sebab itu setiap
Sambungan hal.9
akali ia menghmpiri istri kakaknya itu ia membiarkan maninya terbuang supaya ia
jangan memberi keturunan kepada kakaknya. Tetapi yang dilakukan itu adalah jahat
di mata Tuhan, maka Tuhan membunuh ia juga. Lalu berkatalah Yehuda kepada
Tamar, menantunya itu: “Tinggallah sebagai janda di rumah ayahmu, sampai anakku
Syela itu besar” sebaba pikirnya : “janagn-jangan ia mati sperti kedua kakaknya
itu.” Maka pergilah Tamar dan tinggal di rumah ayahnya. Setelah beberapa lama
matilah anak Syua, istri Yehuda. Habis berkabung pergilah Yehuda ke Timna,
kepada orang-orang yang menggunting bulu domabanya, bersama dengna Hira,
sahabatnya, orang Adulam itu. Ketika dikabarkan kepada Tamar: ”Bapa mertuamu
sedang di jalanTimna untuk menggunting bulu domba-dombanya, “ maka
ditinggalkanyyalah pakaian kejandaannya, ia bertelekung dan berselubung, lalu
pergiduduk di pintu masuk Enaim yang dijalan ke Timna, karena dilihatnya , bahwa
Syela telah menjadi besar, dan dia tidak diberikan juga kepada Syela itu untuk
menjadi istrinya. Ketika Yehuda melihat dia, disnagkanyalah dia seorang
perempuan Sundal, karena ia menutupi mukanya. Lalu berpalinglah Yehuda
mendapatkan perempuan yang d ipinggir jalan itu serta berkata: “Marilah, aku mau
menghampiri engkau, “ sebab ia tidak tahu, bahwa perempuan itu menantunya. Tanya
perempuan itu : “Apakah yang kau berika kepadaku, jika engkau menghampiri aku”
jawabnya : “Aku akan mengirimkan kepadamu se\ekor anak kambing dari kambing
dombaku” kata perempuan itu : “Asal engkau memberika tungganngannya sampia
engaku mengirimkannyua kepadaku.” Tanyanya :”Apakah tunggangan yang harus
kuberikan kepadamu?” jawab perempuan itu : “Cap materaimu serta kalungmu dan
tongkat yang ada di tanganmu itu.” Lalu diberikannyalah semuanya itu kepadanya,
mak ia menghampirinya. Perempuan itu mengandung dari padanya. Bangunlah
perempuan itu lalu pergi, ditinggalkannya telekungnya dan dikenakannya pula
pakaian kejandaannya. Adapun Yehuda, ia mengirimkan anak kambing itu dengan
perantara sahabatnya, orang Adulam itu, untuk mengambil kembali tunggangannya
dari tangan perempuan itu, tertapi perempuan itu tidak dijumpainya lagi. Ia
bertanya di tempat tinggal perempuan itu: “Di mana perempuan jalang, yang duduk
tadinya di pinggir jalan Enaim itu?” jawab mereka : “Tidak ada di sini perempuan
jalang,” Kemabalilah ia kepada Yerhuda dan berkata “Tidak ada kujumpai dia; dan
juga orang –orang di tempat itu berkata: “Tidak ada perempuan jalang di sini.”
Lalu berkatalah Yehuda : “Biarlah barng-barang itu dipegangnya, supaya kita
jangan sampai menjadi buah olok-olok orang; sungguhlah anak kambing itu telah
kukirimkan, tetapi jika engaku tidak menjumpai perempuan itu. “ sesudah
kira-kira tiga bulan dikabarkanlah kepada Yehuda: “Tamar, menantumu, bersundal,
bahkan telah mengandung dari persundalannya itu.” Lalu kata Yehuda :”Bawalah
perempuan itu supaya dibakar.” (Kej
38:1-24)
Waktu
dibawa, perempuan itu menyuruh orang kepada mertuanya mengatakan : “Dari
laki-laki yang empunya barang inilah aku mengandung.” Juga dikatakannya :
“Periksalah, siapa yang empunya cap materai serta kalung dan tongkat ini?”
Yehuda meringkas barang itu lalu berkata : “Bukan aku, tetapi perempuan itulah
yang benar, karena memang aku tidak memberikan dia, kepada Syela, anakku.” Dan
ia tidak bersetubuh lagi dengan perempuan itu pada waktu perempuan itu hendak
bersalin, nyatalah ada anak kembar dalam kandungannya. Dan ketika ia bersalin
seorang anak mengeluarkan tangganya, lalu dipegang oleh bidan, diikatnya dengan
benang kirmizi serta berkata: “Inilah yang keluar lebih dahulu keluar.” Ketika
anak itu menarik tanggannya kembali, keluarlah saudaranya laki-laki, dan bidan
itu berkata : “Alankah kuatnya engkau menembus keluar,” maka anak itu dinamai
Peres. Sesudah itu keluarlah saudaranya laki-laki yang tangannya telah terikat
benang kirmizi itu lalu kepadanya diberi nama Zerah. (kej 38:25-30)
Dari ayat-ayat
di muka, kita dapat mengambil kesimpulan :
-
Yehuda mengawini Syua melahirkan Er, Onan, dan Syela
-
Er mengawini Tamar, mati dibunuh Tuhan.
-
Onan menikahi Tamar, mati dibunuh Tuhan
-
Syela???
-
Yehuda menzinahi menantunya, Tamar, melahirkan: Peres dan Zerah.
Er yang tidak
jelas membuat suatu kesalahan dibunuh Tuhan. Maka jika kita salah mengoperasikan
kalkulator atau komputer, akan terbaca tulisan di layar…..Error.
Onan yang hanya
membuangh mani keluar juga dibunuh oleh Tuhan. Makanya untuk mengabadikan orang
yang membuang mani keluar disebut….Onani.
Syela
ditunda-tunda perkawinannya, sehingga timbul dendam Tamar kepada Yehuda. Dalam
sidang pengadilan, jika hakim menunda keputusan perkara, hal tersebut keputusan
…..Sela.
Er dibunuh hanya
karena dia berbuat suatu kesalahan yang kesalahan itupun tidak jelas apa
kesalahannya. Onan dibunuh juga hanya karena dia membuang maninya keluar.
Dibuang maninya keluar hanya karena tidak mau jika istrinya Tamar melahirkan,
anaknya dinazabkan kepada kakaknya Er.
Kemudian
terjadilah skandal perzinahan antara Tamar dan Yehuda (menantu dan mertua)
karena dendam Tamar terhadap mertuanya, Yehuda, menundanya perkawinannya dengan
Syela, anak satu-satunya Yehuda.
Yehuda
menunda-nunda perkawinan Tamar dengan Syela, karena Yehuda khawatir
jangan-jangan anaknya yang tinggal satu-satunya Syela akan mati juga. Perbuatan
Yehuda menunda-nunda perkawinan Syela dengan Tamar inilah sehingga berakibat
terjadinya skandal antara mertua dan menantu.
Oleh sebab itu
dalam sidang pengadilan, jika hakin menunda suatu keputusan perkara, maka hal
tersebut disebut dengan istilah “Keputusan Sela”.
Jika Er dan Onan
dibunuh karena berbuat kesalahan yangs sepele, bagaimana perzinahan Tamar dengan
Yehuda?? Dan hukuman apa yang paling pantas bagi ereka berdua. Jawaban tentu
harus mendapatkan hukuman lebih berat daripada Er dan Onan.
Skandal antara
mertua dan menantu ini menghasilkan, dua orang anak haram kembar yaitu Perez dan
Zerah. Timbul pertanyaan; setujukah Anda jika Yehuda dan Tamar tidak dihukum
mati? Setujukah Anda jika keduanya dan kedua anak hasil perzinahannya, Perez
dan Zerah, meduduki ranking orang-orang yang terhormat dari silsilah Yesus?
Boleh percaya boleh tidak, tapi ini kenyataan yang tak terbantahkan, silahkan
buka Alkitab dan baca ayat-ayat Injil tentang silsilah Yesus Kristus sebagai
berikut:
Silsilah Yesus
Kristus
Ínilah silsilah Yesus
Krisdtur, anak Daud, anak Abraham. Abrahan memperanakkan Ishak, Ishak
meperanakkan Yakub, Yakub memperanakkan Yehuda dan asaudara-saudaranya, Yehuda
memprankkan Perez dan Zerah dari Tamar, Perez memperanakkan Hezron, Hezron
memperanakkan Ram, Ram memperanakkan Aminadab, Aminadab memperanakkan Nahason,
Nahason memperanakkan Salmon, Salmon memperanakkan Boas Rahab, Boas
memperanakkan Obed dari Rut, Obed memperanakkan Isai, Isai memperanakkan raja
Daud. Daud memperanakkan Salomo dariistri Uria, Salomo memperanakkan Rehabeam,
Rehabeam memperanakkan Abia, Abia memperanakkan Asa, Asa memperanakkan Yosafat,
Yosafat memperanakkan Yoram, Yoram memperanakkan Uzia, Uzia memperanakkan Yotam,
Yotam memperanakkan Ahas, Ahas memperanakkan Hizkia, Hizkia memperanakkan
Manasye, Manasye memperanakkan Amon, Amon memperanakkan Yosia, Yosia
memperanakkan Yekhonya dan saudara pada waktu pembuangan ke Babel. Sesudah
penmbuangan ke Babel, Yekhonya memperanakkan Sealtiel, Sealtiel memperanakkan
Zerubabel, Zxerubabel memperanakkan Abihud, Abihud memperanakkan Elyakim
memperanakkan Azor, Azor memperanakkan Zadok, Zadok memperanakkan Akhim, Akhim
memperanakkan Eliud, Eliud memperanakkan Eleazar, Eleazar memperanakkan Matan,
Matan memperanakkan Yakub, Yakub memperanakkan Yusuf suami Maria, yang
melahirkan Yesus yang disebut Kristus.” (Matius
1:1-16)
Sangat naif
sekali pezinah seperti Yehuda dan Tamar yang melahirkan dua anak Perez dan Zerah
dijadikan orang-orang yang menduduki tempat terhormat dalam silsilah Yesus
Kristus. Ini berarti bahwa anak-anak Perez dan Zerah pun termasuk anak-anak
keturunan dari anak-anak Haram, termasuk Yusuf suami Maria yang kemudian
melahirkan Yesus Kristus. Na’udzu bilaahi mindzaalik!!
Jika kisah di
Alkitab menempatkan anak cucu keturunan Ibrahim yaitu Ishak, Yakub dan anak cucu
mereka semuanya sebagai keturunan pezinah, bagaimana Al Qur’an berbicara tentang
Ishak, Yakub bersama anak cucu mereka? Simaklah ayat Qur’an sebagai berikut
:
”
“Dan ingatlah
hamba-hamba kami Ibrahim, Ishaq dan Ya’kub, yang mempunyai tangan (Kekuatan)
dan pandangan yang jauh.” (Qs 38 Shaad 45)
“Sesungguhnya kami
telah mensucikan mereka degan suatu esucuai yang mengingatkan (manusia) akan
negeri (akhirat).” (Qs 38 Shaad 46)
“Dan sesungguhnys
mereka di sisi kami adalah orang-orang pilihan bagi terbaik.” (Qs 38 Shaad 47)
“dan kami
karuniakan kepadanya (Ibrahim) Ishak dan Ya’kub sebagi anugrah, dan semuanya
kami jadikan orang-orang yang saleh.”
“dan kami jadikan
mereka sebagai pemimpin yang memberiak petunjuk dengan perintah kami, dan kami
wahyukan kepada mereka untuk melakukan perbuatan-perbuatan baik dan menegakkan
salat serta menunaikan zakat. Den mereka adalah orang-orang yang mengabdi kepada
kami.” (Qs 21 Al Anbiyaa’ 73)
Ayat-ayat Al
Qur’an tersebut berbicara tentang kisah Nabi Ibrahim beserta anak cucunya,
menunjukan bahwa mereka semua adalah orang-orang pilihan Allah yang tidak
mungkin melakukan hal-hal atau perbuatan dosa besar. Sebagai Nabi Allah, tentu
mereka dijaga dan dilindungi Allah dari segala perbuatan tecela.
Sambungan hal.9