Awal Kejatuhan Bani Israel
Dan telah kami tetapkan terhadap (Bani Israel) dalam kitab itu :
"Sesungguhnya kamu akan membuat kerusakan di muka bumi ini dua kali dan pasti kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar. Maka apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) pertama dari kedua (kejahatan) itu, kami datangkan kepadamu hamba-hamba Kami yang mempunyai kekuatan yang besar, lalu mereka merajalela di kampung-kampung, dan itulah ketetapan yang pasti terlaksana. Kemudian Kami berikan kepadamu giliran untuk mengalahkan mereka kembali dan Kami membantumu dengan harta kekayaan dan anak-anak (generasi) dan Kami jadikan kamu kelompok yang lebih besar. Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri, dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua, (Kami datangkan orang-orang lain) untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam masjid (al Aqsa), sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai." (QS Bani Israil 17:4-7)
"Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memberitahukan bahwa sesunguhnya Dia akan mengirim kepada mereka (Bani Israel) sampai hari kiamat orang-orang yang akan menimpakan kepada mereka azab yang seburuk-buruknya. Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat siksa-Nya, dan sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan Kami bagi-bagi mereka di dunia ini menjadi beberapa golongan; diantaranya ada yang saleh dan di antaranya ada yang tidak demikian. Dan Kami coba mereka dengan (nikmat) yang baik-baik dan (bencana) yang buruk-buruk agar mereka kembali (kepada kebenaran)" (QS al-‘Araf 7:167-168)
Dalam bab ini, penulis akan memberikan pengantar awal kejatuhan dari Bani Israel setelah wafatnya Nabi Sulaiman as. Yang perlu Anda ketahui pula bahwa agama Islam itu telah pecah menjadi golongan-golongan yang jauh dari ajaran awalnya itu bermula pada Bani Israel. Jika selama ini Anda mengetahui bahwa Syiah, Ahmadiyah adalah "sempalan" dari agama Islam, maka sebenarnya agama Yahudi dan Nashrani juga aliran yang telah menyimpang dari agama Islam semenjak wafatnya Nabi Sulaiman as.
Yahudi dan Nashrani, kedua-duanya merupakan agama yang keluar dari ajaran Nabi Musa as yang mana nota bene Nabi Musa as membawa dogma Tiada Tuhan Selain Allah. Dan ini inti agama Islam. Bila Anda membaca ayat surat ke-17 (Bani Israil) di atas tadi maka ada dua kali hukuman Allah atas Bani Israel. Dalam tafsir al Azhar, milik ulama karismatik Buya Hamka, ini ditafsirkan sebagai hukuman yang menimpa Bani Israel pada masa-masa pengusiran, pembunuhan dan pembantaian pada zaman Nebukanedzar. Tetapi pertanyaanya adalah kapan masa hukuman pertama dan hukuman kedua? Menurut penulis, hukuman pertama dan kedua ini dibagi menurut zaman kedatangan sebelum dan sesudah Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam.
Hukuman pertama adalah semua pengusiran, pembunuhan dan pembantaian Bani Israel pada masa sebelum Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam. Dan masa kejayaan pertama mereka pun sebelum risalah Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam: Nabi Sulaiman as.
Sementara hukuman kedua adalah masa setelah risalah Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, baik itu yang dilakukan oleh Hitler maupun oleh Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam sendiri ketika tiga suku Yahudi di kota Madinah diusir. Dan ini belum berakhir. Sebab seperti yang Allah tegaskan di ayat tadi, mereka akan dihabisi di Palestina pada saatnya nanti di masa mendatang. Janji Allah akan ditetapi dalam bentuk pemusnahan Bani Israel yang diwakili oleh Yahudi (Zionis) dan kaum Nashrani yang membantu mereka di tanah suci Palestina:
" Maka apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) pertama dari kedua (kejahatan) itu, Kami datangkan kepadamu hamba-hamba Kami yang mempunyai kekuatan yang besar, lalu mereka merajalela di kampung-kampung, dan itulah ketetapan yang pasti terlaksana.."(QS:17-5)
Dan kejayaan kedua Bani Israel adalah pada saat ini, yang mana diwakili oleh Amerika Serikat, Inggris, Uni Eropa, dan pastinya, Israel (Yahudi yang terpencar keseluruh dunia). Sampai sejauh ini penulis belum membahas tentang Yahudi secara spesifik. Penulis masih menyebut nama sebagai Bani Israel saja. Memang Bani Israel ini pecah menjadi dua kubu besar dengan bendera agama sempalan dari Islam yang dibawa oleh Nabi Musa as, Nabi Daud as, Nabi Sulaiman as, Nabi Daniel, Nabi Samuel, Nabi Yahya as (Nabi Yohanes sang Pembaptis) Nabi Isa as, dan Nabi umat Bani Israel lainnya, yang semuanya tentu membawa satu dogma: Tiada Tuhan Selain Allah dengan syariah yang berbeda pada kondisi waktu dan tempat.
Sebagai pengantar masuk pada babak penting ke bentuk agama Yahudi dan Nashrani ini, penulis sengaja memberikan kepada Anda bagaimana kutukan dan hukuman Allah terhadap Bani Israel. Disebutkan dalam al Qur'an secara umum, tetapi oleh Bibel lebih terperinci. Hukuman abadi terhadap Bani Israel. Lalu bagaimana dengan kita, umat Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, umat Islam secara keseluruhan? Kata Buya Hamka dalam tafsirnya, Bani Israel dikisahkan oleh Allah sebagai bahan pelajaran dan hikmah untuk kita agar kita tidak seperti mereka. Ingat apa yang terjadi di Spanyol (al Andalusia) adalah hukuman Allah atas umat Islam, persis apa yang terjadi pada Bani Israel.
Bagaimana hukuman Allah pertama untuk Bani Israel ini? Mengapa mereka dihukum?
Lahirnya nama Yahudi untuk Bani Israel
Peta kerajaan Judah (Yahuda) dan Israel Pasca wafatnya Nabi Sulaiman as pada 931 sM, Rehoboam, salah satu putranya, naik tahta untuk menjadi raja. Ketika ia menjadi raja, para tetua Israel menjumpainya untuk menuntut ganti rugi atas keluhan-keluhan politis dan religius. Dan sang juru bicara mereka adalah Jeroboam, seorang jenderal Israel yang telah kembali dari pengasingannya di Mesir karena melarikan dari kegagalan kudeta atas kekuasaan pemerintahan Nabi Sulaiman as.
Rehoboam menolak mendengarkan suara konsiliasi dan moderat. Sebaliknya, ia mengirimkan angkatan bersenjata melawan Israel namun ia kalah telak. Kekalahan ini dimanfaatkan oleh Jeroboam untuk membentuk kerajaan baru, kerajaan Israel.
Pecahlah kerajaan yang telah dirintis oleh Nabi Daud as hingga Nabi Sulaiman as menjadi dua kerajaan baru: Judah (Yahuda) dengan rajanya Rehoboam di wilayah Selatan dengan ibu kotanya Jerusalem dan Israel di wilayah Utara dengan ibu kotanya Syakem dan rajanya adalah Jeroboam.
Kerajaan Judah didukung oleh dua suku dari bani Israel sementara kerajaan Israel didukung oleh 10 suku. Perpecahan ini terus berlangsung hingga 100 tahun lamanya. Kerajaan Israel merupakan kerajaan yang rawan di mana penguasanya rata-rata hanya mampu bertahan selama 11 tahun. Semuanya, ada 9 dinasti, jatuh-bangun sepanjang 212 tahun periode monarki. Dan bahkan ada satu dinasti saja yang mampu bertahan hanya dalam waktu 7 hari.
Hanya sedikit dari kesembilan raja yang menempati tahta wafat karena sebab-sebab alamiah, sakit atau tua. Sejarah kerajaan Judah tak kalah riuhnya. 20 raja memegang kekuasaan rata-rata bertahan selama 17 tahun, akan tetapi semuanya dari dinasti yang sama. Dengan pecahnya kerajaan Palestina ini, maka musuh-musuh Bani Israel di masa Nabi Sulaiman as bersiap-siap untuk menaklukkan mereka. Dalam diri Bani Israel sendiri mulailah pula kerusakan secara sosial dan religius terjadi.
Mereka mulai melupakan ajaran-ajaran dari Taurat yang dibawa oleh Nabi Musa as serta beberapa petunjuk dari Nabi Daud as dan Nabi Sulaiaman as. Bahkan ada sekelompok Bani Israel yang masih percaya kepada ilmu sihir Mesir kuno mulai berani tampil. Dan mereka mengklaim bahwa ilmu sihir ini legal secara hukum Taurat karena Nabi Sulaiman as memiliki tentara dari bangsa Jin yang menurut mereka adalah tidak mungkin seorang manusia dapat memerintah bangsa Jin jika tidak memiliki ilmu sihir.
Inilah yang disinggung oleh Allah dalam Al Qur'an surat Al Baqarah ayat 102. Dan mereka ini yang mempelajari ilmu sihir ini menyampaikannya secara lisan dan sembunyi-sembunyi karena setelah kejadian yang menimpa Samiri dengan patung anak sapi emasnya ilmu sihir ini harus disampaikan secara rahasia. Kepercayaan ilmu sihir dengan penyampaian secara lisan inilah kemudian disebut dengan Kabbalah. Kabbalah sendiri berarti "secara lisan". Dan ilmu sihir ini terus diwariskan secara rapi dan rahasia hingga wafatnya Nabi Sulaiman as mereka mulai berani tampil secara terang-terangan.
Tidak hanya penggunaan ilmu sihir saja, tetapi The Ten Commandement pun mulai mereka tidak jalani. Akibatnya, mereka mulai pecah secara religius dan sosial hingga dua kerajaan kecil berdiri di tengah-tengah musuh yang siap menyerang mereka. Pada 721 sM, bangsa Assyria menaklukkan kerajaan Israel. Tinggalah kerajaan Judah bertahan hingga pada 586 sM bangsa Babilonia menyerang dan menghancurkan kerajaan Judah beserta masjid yang dibangun oleh Nabi Sulaiman as. Kerajaan Israel yang jatuh ke tangan Assyria ini membuat gatal bagi kerajaan Mesir hanya sebagai penonton saja.
Padahal mereka tahu kalau tanah Palestina adalah daerah yang strategis. Maka pada 608 datanglah Fir'aun dari Mesir untuk menyerang kerajaan Judah dan selanjutnya menyerang ke wilayah Utara bekas kerajaan Israel yang telah dicaplok lebih dahulu oleh Assyria. Perang hebat terjadi antara Mesir dan Assyria sedangkan Bani Israel hanya sebagai tumbal besarnya. Ibarat dua gajah besar yang bertarung maka sang pelanduk yang menerima akibatnya. Melihat Mesir menyerang Assyria, Raja Nebukhanedzar dari kerajaan Babilonia tidak bisa berpangku tangan mengingat kerajaannya telah memiliki hubungan baik dengan kerajaan Assyria.
Maka perang besar pun tidak terelakkan. Bani Israel yang telah dicaplok oleh Assyria kemudian diserang lagi oleh bangsa Mesir kemudian bangsa Babilonia merasa bahwa semuanya tidak ada yang baik bagi mereka. Sekali dijajah tetaplah mereka bukan tuan rumah bagi tanah mereka sendiri. Dapat Anda bayangkan bagaimana mereka dijajah secara beruntun oleh tiga bangsa besar di zamannya tersebut : Assyria, Mesir dan Babilonia. Tetapi inilah janji Allah. Ingat bacalah kembali artikel sebelumnya. Bani Israel akan terhina jika mereka tidak melaksanakan janji Allah dalam Taurat yang dibawa oleh Nabi Musa as. Pada penjajahan bangsa Babilonia inilah mereka mulai mengenal apa yang dinamakan diaspora.
Diaspora adalah istilah di mana Bani Israel mulai berpencar di mana-mana tanpa memiliki tanah sendiri. Mereka hanya dianggap sebagai pendatang saja. Inilah janji Allah seperti yang disebutkan dalam Taurat dan Al Qur'an. Nebukhanedzar lalu membunuh raja terakhir dari kerajaan Judah Shidqiya bin Yawaqem, meruntuhkan masjid, menawan para penduduknya dan membawanya ke Babilonia.
Babilonia adalah sebuah kerajaan dengan agama pagan sebagai agama utama. Di negeri baru ini Bani Israel pun mulai tercemar dengan ide-ide baru dari kebudayaan Babbilonia ini. Kehancuran Palestina dengan segala kepercayaan mereka, masjid dan hilangnya Tabut, tempat menyimpan Taurat Nabi Musa as, membuat mereka mulai mencari jati diri baru agar nilai-nilai Taurat tidak hilang di negeri orang. Mulailah mereka menyusun Taurat yang telah hilang dicabik-cabik semenjak diserang Assyria.
Pada tahun 538 sM, bangsa Persia tampil di muka bumi ini dengah gagahnya menaklukkan kerajaan Babilonia. Dengan sang raja Cyrus, bangsa Persia dari ras Arya ini membawa nasib baru bagi Bani Israel.
Tidak ada bendanya dengan bangsa Babilonia, kerajaan Persia pun beragama pagan. Sebuah kepercayaan sangat bertentangan dengan keyakinan yang dibawa oleh Nabi Musa as. Karena Bani Israel memiliki kepercayaan yang berbeda dan mereka ada yang tetap bertahan pada keyakinannya ini maka bangsa Persia menyebut mereka sebagai bangsa Yahudi, sebuah nama yang dinisbatkan dari Yahuda. Sejak saat itu bergantilah penyebutan mereka dari Bani Israel menjadi Yahudi, sebuah nama untuk ras dan sekaligus agama (keyakinan).
Dan nama Yahudi ini khas bagi mereka di zaman tersebut karena mengingat pada masa tersebut pada umumnya bagsa-bangsa lain memiliki keyakinan pagan (percaya pada dewa-dewa) sementara Bani Israel hanya percaya pada satu Tuhan (monoteis). Nama Yahudi adalah sebuah nama untuk ras sekaligus agama. Dan ini satu-satunya yang ada di dunia. Sebagaimana kita ketahui agama Islam diamanatkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam dari bangsa Arab, tetapi nama Arab hanya untuk penyebutan bangsa dan tidak ada agama Arab. Demikian halnya dengan agama Nashrani, Hindu dan Budhha. Tetapi Yahudi adalah unik. Ras sekaligus agama dari satu nama.
Dalam artikel sebelumnya, penulis telah menyajikan kepada Anda akan asal-usul lahirnya nama panggilan YAHUDI untuk Bani Israel. Kini Anda kami ajak untuk menyelami sisi gelap dari bangsa Yahudi ini dalam penyelewengannya terhadap Taurat.
Lahirnya Taurat Versi Baru
Pada masa pengasingan di Babilonia, masa raja Nebukhanedzar, bangsa Yahudi (Bani Israel) telah kehilangan jati diri mereka, baik sebagai satu bangsa maupun secara religius. Sebagai bangsa, mereka dipaksa untuk mengikuti tradisi-tradisi baru di Banilonia. Secara religius, mereka juga dipaksa untuk mengikuti sistem paganisme-penyembahan banyak dewa.
Melihat hal ini, banyak di antara para rabi Yahudi kuatir akan identitas mereka yang monotheis yang berdasarkan pada risalah Nabi Musa as dalam Taurat.
Malangnya, ketika bangsa Babilonia menyerang, risalah ini banyak yang hilang dan juga para rabi yang hafal banyak yang meninggal karena penyerbuan dan pembunuhan.
Atas inisiatif para rabi yang tersisa maka mereka menuliskan ulang isi Taurat yang aslinya sudah tercabik-cabik oleh raja Nebukhanedzar.
Hasilnya?
Seperti yang tercatat dalam sejarah hari ini, Taurat yang ditulis ulang oleh para rabi ini jauh dari keaslian. Sederhana saja mencari jawabannya. Bagaimana mungkin seorang manusia dapat menceritakan alur cerita kehidupannya hingga ia wafat dan dikuburkan?
Inilah yang terjadi, dalam Taurat Nabi Musa "dikisahkan" wafat hingga dikuburkan, sedangkan kata Taurat aslinya adalah risalah yang dibawa oleh Nabi Musa.
Lebih fatal lagi, banyak nabi dalam Taurat (Perjanjian Lama) pernah berbuat salah yang jauh dari sifat kesuciannya yang luhur.
Ini sebenarnya tidaklah mengherankan jika kita mengikuti alur pola pikir mereka. Begini, menurut mereka, jika kita dapat mengambil kesimpulan demikian, para nabi saja pernah berbuat dosa, maka umatnya pun tidak mengapa berbuat dosa karena pasti diampuni oleh Tuhan.
Penyerbuan Babilonia adalah ulah mereka yang telah berbuat dosa. Namun selanjutnya ini dilihat kecil oleh bangsa Yahudi karena mereka menyakini kalau nabi saja berbuat dosa, jadi pantas saja jika rabi, hakim, umat biasa berbuat dosa pula.
Sebagai bahan renungan bagi bangsa Yahudi adalah seperti ucapan Nabi Jeremiah as kepada raja Nebukhanedzar: "Jangan kalian pikir bahwa kalian telah mengalahkan Bani Israel dengan kekuatan kalian. Sesungguhnya ini adalah azab yang disebabkan dosa-dosa mereka yang terlalu banyak".
Ingin tahu isi Perjanjian Lama yang berisikan dosa-dosa para Nabi? Berikut penulis sajikan kepada Anda.
1. Nabi Nuh dalam Kejadian 9: 20-26
Nuh menjadi petani; dialah yang mula-mula membuat kebun anggur. Setelah ia minum anggur; MABUKLAH ia dan TELANJANG dalam kemahnya. Maka Ham, bapak Kana'an itu, melihat AURAT ayahnya. Lalu diceritakannya kepada kedua saudaranya di luar. Sesudah itu, Sem dan Yafet mengambil sehelai kain dan membentangkannya pada bahu mereka berdua, lalu mereka berjalan mundur; mereka menutupi AURAT ayahnya sambil berpaling muka, sehingga mereka tidak melihat AURAT ayahnya. Setelah Nuh sadar dari MABUKNYA dan mendegar apa yang dilakukan anak bungsunya terhadapnya, berkatalah ia, "Terkutuklah Kana'an, hendaklah ia menjadi yang paling hina bagi saudara-saudaranya. Lagi katanya, "Terpujilah Allah, Tuhan Sem, tetapi hendaklah Kana'an menjadi hamba baginya.
(ini adalah isi Taurat yang menunjukkan kebencian terhadap Kana'an karena sebelum Bani Israel masuk ke tanah Kana'an, bangsa Filistin/Kana'an adalah penguasa tanah ini yang selanjutnya dalam sejarah menjadi nama tanah Palestina yang juga diambil dari nama Filistine)
2. Nabi Luth dalam Kejadian 19: 30-38
Oleh sebab Luth tidak berani tinggal di Zoar, pergilah ia bersama kedua anak perempuannya meninggalkan negeri itu menuju sebuah pegunungan untuk menetap di sana. Anak perempuan Luth yang tua berkata kepada yang muda, "Ayah kita memang telah tua, tetapi tidak ada laki-laki lain di sini yang akan menghampiri kita seperti layaknya laki-laki dan perempuan. Marilah lita beri ayah kita minuman anggur agar kita bisa TIDUR DENGANYA dan MENDAPAT KETURUNAN darinya. Maka pada malam harinya, kakak-beradik itu memberi ayah mereka minuman anggur; lalu masuklah yang tua untuk TIDUR dengan ayahnya, sedangkan ayahnya sendiri tidak sadar lagi apa yang terjadi karena MABUK. Keesokan harinya, berkatalah si kakak kepada adiknya, "Tadi malam aku telah BERSETUBUH (BERZINA-penulis) dengan ayah. Bagaimana kalau malam nanti kita memberinya lagi minuman anggur supaya engkau bisa juga melakukan apa yang telah aku lakukan tadi malam."Maka pada malam harinya, mereka kembali memberi ayah mereka minuman anggur, lalu masuklah anak yang muda untuk TIDUR dengan ayahnya, sedangkan ayahnya sendiri juga tidak sadar lagi apa yang terjadi karena MABUK. Lalu mengandunglah kedua anak Luth itu dari ayah mereka. Yang tua melahirkan seorang anak laki-laki, dan menamainya Moab; dialah nenek moyang bangsa Moab yang sekarang. Yang mudapun melahirkan seorang anak laki-laki, dan menamainya Ben-Ami; dialah nenek moyang dari Bani Amon yang sekarang.
(ini adalah isi Taurat untuk mewujudkan keinginan para Rabi Yahudi untuk mendiskreditkan bani Moab dan Bani Amon yang merupakan musuh bebuyutan mereka. Apabila Rout (yakni nenek dari Nabi Daud as dan nenek moyang Nabi Isa as) adalah anak dari Moab, maka ini berarti bahwa para pengarang kitab Taurat itu telah menjadikan mereka semua sebagai keluarga pezina)
3. Nabi Musa dalam Ulangan 32: 49-52
Pada hari itu juga Tuhan berfirman kepada Musa, "Naiklah ke bukit Abrahim yang ada di negeri Moab, sebelah kota Jeriko, lalu pandanglah dari puncak bukit itu tanah Kan'an (Palestina) yang kelak Kuberikan kepada orang-orang Israel. Engkau akan mati di atas bukit yang akan kau naiki itu, supaya engkau dikumpulkan kepada kaum leluhurmu, sama seperti Harun, saudaramu, yang mati di bukit Hor lalu dikumpulkan kepada kaum leluhurnya. Ini adalah karena engkau telah BERKHIANAT kepada-Ku di tengah-tengah orang Israel dan TIDAK LAGI MENGHORMATI kekudusan-Ku di tengah-tengah mereka. Engkau boleh melihat negeri itu terbentang di depanmu, tetapi tidak boleh masuk ke sana, ke negeri yang kuberikan kepada Israel.
(ini adalah isi Taurat yang benar-benar keji terhadap Nabi mereka yang mulia, Nabi yang membebaskan mereka dari Fir'aun. Kitab ini menuduh bahwa Nabi Musalah yang telah membuat patung ular dari tembaga yang disucikan dan dijadikan sesembahan oleh Bani Israel seperti dalam Raja-Raja II 18:4 yaitu: Dan (Hizkia) yang menghancurkan ular tembaga yang DIBUAT Nabi Musa, sebab sampai pada masa itu orang Israel memang masih memuja dan menyembah patung yang mereka beri nama dengan Nehustan itu.)
4. Nabi Harun dalam Keluaran 32: 1-6
Ketika bangsa itu melihat bahwa Nabi Musa mengundur-undurkan turun dari gunung itu, maka berkumpullah mereka mengerumuni harun dan berkata kepadanya, "Buatkanlah sebuah tuhan untuk kami yang akan menuntun jalan kami! Sebab, Musa pemimpin kami, tidak ada di samping kami. Ia telah pergi meninggalkan kami, dan kami tidak tahu apa yang telah terjadi dengannya." Lalu berkatalah Harun kepada mereka, "Tanggalkanlah anting-anting emas yang ada di telinga istri-istri dan anak-anakmu, lalu kumpulkanlah semuanya kepadaku!" Maka seluruh bangsa itu menanggalkan anting-anting emas yang ada di telinga mereka dan membawanya kepada Harun. Setelah semua emas itu berada di tangan Harun, IA MULAI MENGOLAHNYA MENJADI SEBUAH PATUNG BERBENTUK SEEKOR ANAK LEMBU. Kemudian ia berkata kepada mereka, "Hai Bani Israel, INILAH TUHANMU, yang telah menuntunmu keluar dari tanah Mesir!" Ketika Harun melihat orang-orang berkumpul kepadanya, DIDIRIKAN OLEHNYA MEZBAH DI DEPAN ANAK LEMBU ITU. Kemudian ia berseru, "Besok hari raya bagi Tuhan!" Dan keesokan harinya, mereka langsung mempersembahkan hewan-hewan kurban untuk patung tersebut.
(Sebuah isi Taurat yang sangat menghujat seorang Nabi. Padahal orang lain yaitu Samiri yang membuat patung anak sapi itu. Ini hanyalah alasan bagi Yahudi jika sesat maka Nabi Harun lebih sesat lagi dari mereka. Jadi jika Yahudi berbuat dosa maka PASTI diampuni lha wong Nabi saja yang nyata-nyata suci malah membuat patung sembahan, gimana mereka yang awam! Inilah alur logika sesat mereka yang membuat mereka "halal" berbuat dosa besar)
Masih ada lagi kekejian Yahudi terhadap Nabi Daud yang dinyatakan berzina. Ini tidak mengherankan bagi Yahudi karena silsilah yang mereka buat berasal dari anak Nabi Luth (baca di Samuel II).
Singkat kata, jika Yahudi berbuat dosa maka hal ini biasa karena nabi-nabi mereka pun juga demikian. Dosa bagi mereka hal yang sepele dan mereka menyakini pasti diampuni. Syirik, mabuk, berzina, dan dosa lainnya adalah biasa bagi Yahudi, karena para nabi pernah melakukannya juga.
Sungguh benar-benar keji terhadap kesucian Nabi!
Pada artikel di atas penulis telah menyajikan kepada Anda akan penyelewengan Yahudi akan isi Taurat. Dan menurut sejarah yang menjadi penanggung jawab awal penyusunan awal Taurat setelah masa penghancuran Nebukhanedzar adalah dua orang Rabi yaitu Ezra dan Nehemia yang dianggap sebagai Nabi oleh Yahudi. Kini Penulis sajikan kepada Anda sebuah kitab yang dianggap lebih suci daripada Taurat itu sendiri yaitu Talmud.
Lahirnya Talmud, Kitab Hitam Yahudi
Pada masa Cyrus the Great, bangsa Yahudi diperbolehkan pulang ke tanah Palestina setelah masa pengasingan mereka di Babylonia. Seperti masa saat ini yang mana gerakan Zionis meminta semua Yahudi kembali ke Palestina tetapi tidak semua Yahudi mau mengikuti ajakan ini karena merasa sudah nyaman di negeri lain, Yahudi di masa Cyrus pun demikian. Tidak semua bangsa Yahudi mau kembali ke Palestina mengingat mereka telah memiliki rumah dan pekerjaan yang tetap serta kehidupan yang lebih baik dari pada di Palestina yang mana mereka harus membangun kehidupan mereka dari awal kembali.
Melihat hal ini, maka para Rabi yang mempunyai semangat persatuan, mulai gusar karena bangsa Yahudi yang terpencar-pencar di negeri orang tidak juga ingin kembali satu ke tanah Palestina. Maka, mereka membuat satu doktrin yang mana doktrin ini terus dipertahankan hingga hari ini dengan jubah Zionis. Doktrin tersebut adalah bahwa bangsa Yahudi adalah bangsa pilihan Tuhan dan Palestina adalah tanah yang dijanjikan oleh Tuhan dan tidak ada kejayaan bangsa Yahudi kecuali bersatu di Palestina dengan bernostalgia akan Haikal dan kejayaan kerajaan Nabi Sulaiman.
Untuk "melegalkan" doktrin ini bahwa ia adalah perintah Tuhan, maka para rabi membungkusnya dengan istilah "Taurat tidak tertulis" atau dengan kata lain wahyu Tuhan yang difirmankan kepada Musa tetapi tidak tertulis. Untuk memudahkan Anda, seperti hadits Qudsi. Bedanya, Wahyu klaiman rabi ini tidak memiliki dasar riwayat dan sama sekali baru terdengar di masa Cyrus, tidak di masa Nabi Musa yang jauh telah wafat sebelumnya. Dan kini tiba-tiba ada istilah wahyu tidak tertulis.
Untuk "melegalkan" hal ini, maka para rabi mengajarkannya secara lisan dan terbatas. Dan dipioniri oleh Ezra dan Nehemia yang telah menyusun lebih dahulu Taurat versi baru, maka Ezra dan Nehemia juga mengajarkan "Taurat Lisan" ini. "Taurat Lisan" ini terus diajarkan untuk menumbuh-kembangkan semangat nasionalisme bangsa Yahudi secara turun-temurun.
Yang menjadi pertanyaan adalah mengapa sampai perlu para rabi membuat "Taurat Lisan" ini? Jawaban yang mungkin adalah karena bangsa Yahudi pada saat itu tidak memiliki seseorang yang dapat dijadikan pemimpin semenjak hancurnya dua kerajaan kecil mereka. Krisis kepemimpinan inilah yang ingin dibangun oleh rabi. Dan memang dalam "Taurat Lisan" tersebut ada disebutkan jika tidak menaati apa yang disampaikan oleh rabi maka termasuk dosa besar.
"Taurat Lisan" ini selanjutnya diberi nama Talmud. Sebuah kitab inspirasi Zionis hari ini. Mengapa demikian? Sebab dalam Talmud disebutkan bahwa bangsa selain Yahudi adalah binatang dan najis. Sebuah rasisme yang sangat luar biasa dari sebuah bangsa yang terhina oleh dosa mereka sendiri. Untuk lebih jelas mengenai kitab Talmud penulis sarankan kepada Anda untuk membaca buku karya Prof. DR. Muhammad Abdullah asy-Syarqawi dengan judul "Talmud, Kitab Hitam Yahudi Yang Menggemparkan". Dan bagi Anda yang dapat ingin referensi langsung tentang Talmud, penulis sarankan untuk membuka situs www.sacred-texts.com, di situs ini Anda dapat mendownload isi dari kitab Talmud.
Lanjut