
Mengapa harus Islam Sasaran Kristenisasi?

Islam
Karena Islamlah Yg mengabarkan Kepalsuan Injil Kristen
dan Taurat Yahudi
Karena Islamlah Yg mengabarkan Kepalsuan Injil Kristen
dan Taurat Yahudi
Umat Islam memuliakan Yesus (Nabi Isa a.s.) sebagai salah seorang Rasul Allah untuk bani Israil, sementara umat Kristen menjadi oknum bersama Yesus, sebagai Tuhan dan Juru selamat.
Umat Islam taat pada ajaran Tauhid murni yang diajarkan Nabi Isa a.s. (Yesus) dan Nabi-nabi Allah lainnya sebagaimana yang disempurnakan dan diajarkan oleh Rasulullah SAW, sementara umat Kristen mengikuti ajaran yang bertentangan dengan Tauhid yang diajarkan Yesus, dengan mengatakan bahwa itu adalah perintah Yesus.
Nabi Muhammad SAW adalah Nabi Muslim yang diutus untuk seluruh umat manusia dan Yesus adalah Nabi Muslim yang diutus khusus untuk bani Israil. Namun tiba-tiba umat Kristen mengatakan bahwa Gereja memerintahkan untuk mengkristenkan seluruh bangsa di muka bumi ini.
Inilah antara lain beberapa persoalan yang ditemui antara Agama Islam dan Agama Kristen yang tidak ditemukan antara Agama Islam dan Agama-agama lainnya. Mencari Pembenaran Sejarah
Ketika orang-orang Romawi mengangkat Sol Invictus atau Heracles menjadi Tuhan, ketika orang-orang Persia melantik Mithra menjadi Tuhan, atau ketika orang-orang Mesir menyembah Dewa Tammuz sebagai Tuhan, umat Islam tidak memusingkannya.
Ketika orang-orang Romawi mengatakan bahwa Heracles dan Sol Invictus adalah Tuhan yang turun ke bumi untuk menyelamatkan manusia, tidak satupun manusia di muka bumi ini yang dapat memperlihatkan bukti-bukti sejarah, di mana Tuhan tersebut hidup di dunia ini. Demikian pula orang-orang Mesir mengatakan bahwa Dewa Tammuz mati dan bangkit kembali untuk menebus dosa manusia, mereka sesungguhnya tidak tahu di mana dia lahir, mati, dan bangkit kembali.
Namun ketika orang-orang Kristen mengatakan bahwa Yesus putra Mariam, saudara Yacobus yang lahir tahun 4 SM, tuan guru Yahudi dan khatib di Bait Allah di zaman Gubernur Pilatus, adalah Tuhan dan Juruselamat yang mati dan bangkit kembali, maka umat manusia di muka bumi ini, khususnya umat Islam, tidak dapat menerimanya.
Hukum alam mengatakan bahwa manusia melahirkan manusia, bukan melahirkan Tuhan. Dalam semua kitab para Nabi Allah tidak satupun yang mengatakan atau meramalkan bahwa seorang manusia akan melahirkan Tuhan! Manusia yang mengatakan dirinya bukan Tuhan adalah normal. Tetapi manusia yang mengatakan dirinya Tuhan adalah sinting, dan siapa saja yang mengatakan bahwa Tuhan telah lahir dari rahim seorang wanita adalah pendusta.
Kalau kemudian Yesus yang dilahirkan dari rahim Mariam tiba-tiba diakui sudah menjadi Tuhan, tentu orang akan menuntut bukti-bukti, kapan dia menjadi Tuhan? Siapa yang membuat SK ketuhanannya, serta kapan ditetapkan? Mengapa sejak bayi ibunya tidak menyembah sebagai Tuhan? Mengapa dimasa kanak-kanak sampai dewasa adik-adiknya tidak pernah menyembahnya sebagai Tuhan? Mengapa ketika dia berkhotbah di Bait Allah, jemaat Bait Allah tidak menyembahnya sebagai Tuhan? Mengapa ketika dia di tangkap di taman Getsemani murid-muridnya tidak menyembahnya sebagai Tuhan, tetapi malah lari meninggalkan dirinya?
Kalau semua pertanyaan di atas berembel-embel tidak, tidak dan tidak, lalu pertanyaan baru yang mucul: Siapa yang mempromosikan, memprogandakan ketuhanaan Yesus serta memaksakan, mengintimidasi, menganiaya, dan membantai siapa saja yang tidak mau menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat ?
Jawaban alkitab Sendiri Berkatalah Daniel :
"Pada malam hari aku mendapat penglihatan, tampak keempat angin dari langit mengguncangkan laut besar, dan empat binatang besar naik dari dalam laut, yang satu berbeda dengan yang lain. Yang pertama rupanya seperti seekor singa bersayap burung rajawali ; aku terus melihatnya sampai sayapnya tercabut dan ia terangkat dari tanah dan ditegakkan pada dua kaki seperti manusia, dan kepadanya diberikan hati manusia. Dan tampak ada seekor binatang yang lain, yang kedua, rupanya seperti beruang ; ia berdiri pada sisinya yang sebelah, dan tiga tulang rusuk masih ada di dalam mulutnya di antara giginya. Dan demikianlah dikatakan kepadanya: Ayo, makanlah daging banyak-banyak. Kemudian aku melihat, tampak seekor binatang yang lain, rupanya seperti macan tutul ; ada empat sayap burung pada punggungnya, lagipula binatang itu berkepala empat, dan kepadanya diberikan kekuasaan. Kemudian aku melihat dalam penglihatan malam itu, tampak seekor binatang yang keempat , yang menakutkan dan mendahsyatkan, dan ia sangat kuat. Ia bergigi besar dari besi; ia melahap dan meremukkan, dan sisanya diinjak-injaknya dengan kakinya; ia berbeda dengan segala binatang yang terdahulu; lagipula ia bertanduk sepuluh . Sementara aku memperhatikan tanduk-tanduk itu, tampak tumbuh di antaranya suatu tanduk lain yang kecil, sehingga tiga dari tanduk-tanduk yang dahulu itu tercabut; dan pada tanduk itu tampak ada mata seperti mata manusia dan mulut yang menyombong . Sementara aku terus melihat, takhta-takhta diletakkan, lalu duduklah yang lanjut usianya; pakaiannya putih seperti salju dan rambutnya bersih seperti bulu domba; kursinya dari nyala api dengan roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar. Suatu sungai api timbul dan mengalir dari hadapannya; seribu kali beribu-ribu melayani dia, dan selaksa kali berlaksa-laksa berdiri di hadapannya. Lalu duduklah Majelis Pengadilan dan dibukalah Kitab-kitab . Aku terus melihatnya, karena perkataan sombong yang diucapkan tanduk itu ; aku terus melihatnya, sampai binatang itu dibunuh, tubuhnya dibinasakan dan diserahkan ke dalam api yang membakar. Juga kekuasaan binatang-binatang yang lain dicabut, dan jangka hidup mereka ditentukan sampai pada waktu dan saatnya. Aku terus melihat dalam penglihatan malam itu, tampak datang dengan awan-awan dari langit seorang seperti anak manusia; datanglah ia kepada yang lanjut usianya itu, dan ia dibawa ke hadapan-Nya. Lalu diberikan kepadanya kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja, maka orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa mengabdi kepadanya. Kekuasaannya ialah kekuasaan yang kekal, yang tidak akan lenyap, dan kerajaannya ialah kerajaan yang tidak akan musnah. (Daniel 7:2-14).
Menurut interpretasi sang malaikat, masing-masing dari empat binatang itu menunjukkan empat kerajaan. Binatang pertama adalah Singa bersayap rajawali berarti kerajaan Khaldea, yang sekuat dan secepat burung rajawali dalam menyambar musuh. Binatang kedua adalah Beruang yang menunjukkan “Madai-Paris” atau Kerajaan Medo-Persia yang daerah taklukannya hingga laut Adriatik dan Ethiopia , Jadi menahan dengan gigi-giginya satu tulang iga tumbuh masing-masing dari tiga benua dibelahan dunia timur. Binatang ketiga adalah Macan tutul yang memiliki sifat loncatannya cepat dan menggambarkan bagaimana seorang raja Macedonia yang bernama Alexander Agung menaklukan negeri-negeri dengan cepat. Namun setelah wafatnya kerajaan terbagi menjadi empat kerajaan.
Tetapi malaikat yang menafsirkan penglihatan ini tidak berhenti menjelaskan secara terperinci tiga kerajaan yang pertama. Namun menekankan binatang buas yang keempat, yakni seekor monster dan setan yang besar. Inilah kerajaan Romawi yang hebat. Sepuluh tanduk adalah sepuluh kaisar Romawi yang menyiksa kaum Nasrani generasi awal. Sekarang buka lah lembaran Sejarah Gereja dari abad pertama sampai dengan Konstantin Yang Agung. Anda akan menemukan kengerian “sepuluh penyiksaan” yang dilakukan oleh kerajaan Romawi yang terkenal itu.
Sekarang mari kita periksa dengan kritis, siapakah tanduk kecil itu? Karena jika kita berhasil mengidentifikasi siapa tanduk kecil, maka identitas Bar Nasha akan diketahui. Tanduk kecil muncul setelah sepuluh penyiksaan dibawah pemerintahan Romawi. Kemudian kekaisaran Romawi nyaris pecah dengan empat orang augustus resmi (Galerius, Maximinus, Konstantin, dan Licinius) yang memperebutkan pengaruh untuk menjadi Raja Romawi. Tiga orang lainnya mati atau tewas dalam pertempuran, dan Konstantin berhasil menduduki tahta kekaisaran Romawi.
Sebagai kritikus, misalnya Carpenter, menganggap Kekaisaran Medo-Persia sebagai dua kerajaan terpisah. Tetapi kekaisaran ini tidaklah lebih tua dari bekas Kekaisaran Austro-Hungaria. Eksplorasi-eksplorasi yang dilaksanaka oleh misi ilmiah sarjana Perancis, M.Morgan, di Shushan ( Susa ) dan di tempat-tempat lainnya tidak meninggalkan keraguan soal ini. Oleh karena itu, binatang buas keempat tidak lain selain Konstantin Yang Agung. Maka argumen-argumen berikut dapat diajukan dengan aman:
1. Konstantin menguasai Maximian setelah tiga rivalnya (Galerius, Maximinus, dan Licinius) tumbang, serta menjadi raja dan mengakhiri penyiksaan kaum Kristen. Menurut saya, The Decline and Fall of The Roman Empire karangan Gibon adalah karya terbaik yang dapat memberikan keterangan kepada kita. Dan Anda tidak akan pernah menemukan empat orang yang saling bersaing memperebutkakan tahta Romawi setelah sepuluh penyiksaan selain ini. Yakni kemunculan Konstantin dan rival-rivalnya setelah sepuluh penyiksaan, dan kemenangan Konstantin atas tiga rival lainnya laksana Tanduk Kecil yang menang atas Tiga Tanduk Lainnya.
2. Keempat binatang buas semuanya digambarkan sebagai kerajaan kejam. Tetapi, Sang Tanduk Kecil mempunyai mulut dan mata manusia, dengan kata lain, merupakan gambaran Sang Tanduk Kecil diberikan kemampuan akal dan kemampuan orator. Konstantin memproklamasikan agama Kristen sebagai agama yang benar, menyerahkan kota Roma kepada Paus, dan menjadikan Byzantium/Konstantinopel sebagai ibu kota Kekaisaran Romawi. Ia berpura-pura mengakui agama Kristen, tetapi ia sendiri tidak pernah dibaptis hingga kematiannya. Dan inipun menjadi persoalan yang diperselisihkan.
Dongeng bahwa kepindahannya memeluk agama Kristen karena melihat salib dilangit sudah lama sejak –seperti cerita tentang Yesus Kristus yang disisipkan dalam Antiquities karya Josephus – diekspos sebagai pemalsuan.
Kebencian binatang buas-binatang buas itu terhadap orang-orang yang beriman kepada Tuhan sangatlah biadab. Konstantin inilah yang masuk dalam kategori seorang seperti domba, tetapi dalam hatinya ia sama sekali bukan orang beriman. 3. Kaisar Konstantin - Sang Tanduk Kecil – berbicara “sombong” menentang Yang Maha Tinggi. Mengucapkan kata-kata penghinaan terhadap Tuhan. Mempersekutukan Tuhan dengan Nabi-Nya, dan menisbahkan kepada-Nya nama-nama dan sifat-sifat yang bodoh, seperti yang “memperanakkan” dan “diperanakkan”, “kelahiran” dan “prosesi” (orang kedua dan ketiga), “KeEsaan dalam Trinitas” dan “doktrin Tuhan bereinkarnasi menjadi seorang manusia” adalah jelas bentuk-bentuk penghinaan.
Sejak nabi-nabi awal diutus oleh Nya sampai dengan sahadat dan UU Dewan Nicea diproklamirkan dan diberlakukan melalui sebuah maklumat Kerajaan Konstantin ditengah-tengah kengerian dan protes dari anggota-anggota yang beriman pada 325M, Keesaan Tuhan tidak pernah dengan begitu resmi dan terang-terangan dicemarkan oleh mereka yang berpura-pura menjadi umatNya seperti Konstantin dan gerombolan kaum Gereja yang kufur!
Karena Sang Tanduk Kecil berkata sombong dengan melontarkan kata-kata penuh penghinaan terhadap Tuhan adalah seorang Raja (sebagaimana keterangan yang ada pada kitab Daniel), karena maklumatnyalah ia memproklamirkan keyakinan atas Trinitas, suatu syahadat yang dikutuk keras sebagai penghujatan terhadap Perjanjian Lama, dan yang dibenci oleh kaum Yahudi maupun Muslim.
Seandainya Sang Tanduk Kecil bukan Konstantin, lantas siapakah gerangan dia itu? Dia sudah datang dan pergi, dan bukan seorang AntiKristus yang muncul sesudah ini, yang mungkin kita tidak dapat mengidentifikasinya.
Seandainya kita tidak mengetahui bahwa Sang Tanduk Kecil yang dibicarakan sudah datang, lantas bagaimana kita harus menafsirkan keempat binatang buas itu, dimana binatang buas yang pertama sudah pasti Kerajaan Khaldea, binatang kedua Medo-Persia, dan seterusnya? Jika binatang buas keempat tidak mewakili Kerajaan Romawi, bagaimana kita dapat menafsirkan yang ketiga, yang memiliki empat kepala sebagai Kekaisaran Alexander yang pecah menjadi empat kerajaan setelah kematiannya? Adakah kekuasaan lain yang menggantikan Kekaisaran Yunani sebelum Kekaisaran Romawi dengan sepuluh raja yang menyiksa orang-orang beriman kepada Tuhan? Cara berpikir yang menyesatkan dan ilusi tidaklah berguna.
4. Si Tanduk Kecil yang berkembang menjadi “penglihatan yang sedikit lebih hebat” daripada tanduk lainnya, tidak hanya mengucapkan kata-kata menentang Tuhan Yang Maha Tinggi, tetapi juga ia memerangi dan menaklukan umat Yang Maha Tinggi dan menaklukan mereka (Daniel 7:25). Lebih dari seribu rohaniwan yang dipanggil ke Majelis Umum di Nicea, dan hanya 318 orang yang tunduk pada keputusan-keputusan Majelis Nicea, dan mereka pun membentuk tiga faksi yang berlawanan dengan masing-masing ungkapannya yang ambigu dan kotor seperti “ homousion ” (=memiliki substansi, sifat, dan esensi yang sama dengan tiga oknum Trinitas), “Konsubstansial” (=orang Kristen yang mendukung definisi kaum Trinitas tentang Majelis Nicea tentang Yesus anak Tuhan sebagai konsubstansial dengan Tuhan Bapak), dan istilah-istilah asing lainnya yang ngawur dan aneh bagi nabi-nabi Israel, tetapi hanya bermanfaat bagi Sang Tanduk Kecil.
Kaum Kristen yang menderita penyiksaan dan mati – dibawah kaisar-kaisar Romawi penyembah berhala – karena mereka beriman pada satu Tuhan, kini dihukum atas peintah Konstantin “Kristen” dengan siksaan-siksaan yang bahkan lebih kejam karena menolak untuk memuja sang hamba Yesus.
Para sesepuh dan pendeta akidah Aria, yakni Qshishi dan Mashmshani -seperti itulah mereka disebut oleh kaum Kristen Yahudi awal – dipecat dan dibuang, kitab-kitab mereka diberangus, dan gereja-gereja mereka dirampas dan diserahkan kepada para uskup dan imam Trinitarian. Setiap karya bersejarah Gereja akan memberikan banyak informasi kepada kita tentang jasa Konstantin kepada munculnya akidah Trinitas, dan tirani kepada para penentangnya. Pasukan-pasukan kejam ditempatkan di setiap provinsi untuk membantu otoritas Gereja.
Konstantin melambangkan sebuah rejim teror dan perang yang sengit terhadap kaum unitarian (ahlutauhid), yang keberadaanya di timur berakhir selama tiga setengah abad, ketika kaum Muslim menegakkan agama Allah dan mengambil kekuasaan serta dominion atas negeri-negeri yang diinjak-injak dan dihancurkan oleh empat binatang buas.
5. “Tanduk Yang Berbicara” dituduh telah mengubah “Hukum dan Waktu”. Ini adalah sebuah tuduhan yang sangat serius terhadap Sang Tanduk Kecil. Hujatan-hujatannya atau “kata-kata sombong menentang Yang Maha Tinggi” bisa saja mempengaruhi orang lain, tetapi mengubah Hukum Tuhan dan hari-hari serta perayaan-perayaan suci sudah pasti akan menumbangkan juga agama. Dua perintah Hukum Musa, mengenai keesaan Tuhan yang mutlak dan pelarangan yang keras membuat gambar dan patung untuk pemujaan, benar-benar dilanggar dan dicabut atas perintah Konstantin.
Memproklamirkan tiga oknum dalam Ketuhanan dan mengakui bahwa Tuhan Yang Maha Kuasa dan Maha Kekal dikandung dan dilahirkan oleh perawan Maria adalah penghinaan paling besar terhadap Hukum Tuhan dan merupakan pemberhalaan yang kotor.
Membuat patung emas atau kayu untuk pemujaan sudah cukup berat sekali, tetapi membuat makhluk hidup sebagai objek pemujaan dengan menyatakannya sebagai Tuhan, dan bahkan memuja roti dan anggur Ekaristi sebagai “tubuh dan darah Tuhan”, adalah suatu penghinaan yang sangat besar.
Lantas, bagi setiap orang Yahudi yang beriman dan bagi seorang nabi seperti Daniel, yang sejak muda menjadi pelaksana Hukum Musa yang paling taat, apa yang mungkin lebih menjijikkan daripada penggantian Paskah dengan Domba Paskah (Paschal Lamb [yakni, Kristus]) yang dimakan pada perayaan agung paskah dan pengorbanan “Domba Tuhan” diatas kayu salib, dan diatas ribuan altar setiap hari?
Penghapusan hari Sabat adalah suatu pelanggaran langsung atas perintah keempat dari sepuluh perintah Tuhan ( Ten Commandments atau Decologue ), dan kebiasaan hari minggu malah berubah-ubah karena berlawanan. Memang benar, Al-Qur'an menghapuskan hari Sabath, bukan karena hari Jum'at hari suci, melainkan karena kaum Yahudi menyalahgunakannya dengan menyatakan bahwa setelah Tuhan bekerja enam hari menciptakan alam semesta maka pada hari tujuhnya Tuhan istirahat. Sehingga Tuhan seakan-akan seorang manusia yang ditimpa kelelahan.
6. Sang Tanduk dibolehkan untuk memerangi orang beriman sekitar tiga setengah masa
Kekalahan sitanduk kecil Yang Sombong
Telah dikalahkan bangsa Rumawi di negeri yang terdekat dan mereka sesudah dikalahkan itu akan menang dalam beberapa tahun lagi.Bagi Allah-lah urusan sebelum dan sesudah (mereka menang). Dan di hari (kemenangan bangsa Rumawi) itu bergembiralah orang-orang yang beriman, Karena pertolongan Allah. Dia menolong siapa yang dikehendakiNya. Dan Dialah Maha Perkasa lagi Penyayang. (Sebagai) janji yang sebenarnya dari Allah. Allah tidak akan menyalahi janjiNya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. Mereka hanya mengetahui yang lahir (saja) dari kehidupan dunia; sedang mereka tentang (kehidupan) akhirat adalah lalai. Dan mengapa mereka tidak memikirkan tentang (kejadian) diri mereka? Allah tidak menjadikan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya melainkan dengan (tujuan) yang benar dan waktu yang ditentukan. Dan sesungguhnya kebanyakan di antara manusia benar-benar ingkar akan pertemuan dengan Tuhannya. Dan apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di muka bumi dan memperhatikan bagaimana akibat (yang diderita) oleh orang-orang sebelum mereka? orang-orang itu adalah lebihkuat dari mereka (sendiri) dan telah mengolah bumi (tanah) serta memakmurkannya lebih banyak dari apa yang telah mereka makmurkan. Dan telah datang kepada mereka rasul-rasul mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata. Maka Allah sekali-kali tidak berlaku zalim kepada mereka, akan tetapi merekalah yang berlaku zalim kepada diri sendiri. Kemudian, akibat orang-orang yang mengerjakan kejahatan adalah (azab) yang lebih buruk, karena mereka mendustakan ayat-ayat Allah dan mereka selalu memperolok-oloknya.(Qs Ar-Ruum 30:2-10)
Marilah kita memahami sejarah dengan sungguh-sungguh, agar kita tidak di kibuli dan dininabobokan oleh dongeng kristen.
Berbagai macam pertanyaan ini muncul karena Yesus adalah manusia riil yang hidup di dunia ini dalam kurun waktu tertentu (fixed period), dalam lingkungan masyarakat tertentu (fixed social environment), berinteraksi dengan orang-orang tertentu (fixed social interaction) dan dicatat bersama orang-orang penting tertentu, oleh orang-orang tertentu (fixed historical background). Kesemuanya ini menyebabkan orang (khususnya para pemimpin Gereja) tidak boleh mem"permak" sejarah hidup Yesus untuk di "setel" dan disesuaikan dengan keinginan mereka.
Ketika para sejarahwan dan para astronom tidak pernah memberikan indikasi akan adanya bintang yang menuntun orang-orang Majusi ke rumah Yesus, mereka mengatakan bahwa bintang itu berhenti di atas rumah Yesus. Ini suatu kebohongan! Kalau orang-orang di zaman Yesus menganggap bintang-bintang di langit hanya sebesar bola tennis yang melompat tidak beraturan dari suatu tempat ke tempat yang lain, masih dapat dimaklumi. Tetapi kalau para pemimpin Gereja di Milennium ke III ini masih mau mempertahankan dan malah mengkampanyekan pendapat seperti ini, sesungguhnya sama saja mereka menuju ke jalan kematian (Spong).
Ketika para sejarahwan memperlihatkan bahwa Yesus tidak pernah menyingkir ke Mesir, mereka mengatakan bahwa Yesus menyingkir ke Mesir, hanya karena sangat ingin mempersamakan Yesus dengan Nabi Musa as. Demikian pula ketika orang-orang Yahudi menganggap Yesus si tukang kayu yang berkhotbah setiap hari Sabat sebagai seorang nabi, umat kristen mengatakan bahwa dia adalah Tuhan. Dan ketika mereka tidak menemukan Yesus dalam goa kuburan, mereka mengatakan bahwa Yesus bangkit dari antara orang mati. Akumulasi persoalan yang dihadapi umat Kristen ini menyebabkan mereka harus berakrobat untuk menghadapi dunia yang menghadang dan mulai membongkar satu persatu borok kebohongan mereka. Dalam keadaan seperti inilah mereka sensitif, over aktif dan mudah emosi. Berbagai cara mereka lakukan utnuk menutup-nutupi kebohongan yang sudah terlanjur mereka kampanyekan sebagai "kebenaran Kristen."
Andaikata segala keinginan, angan-angan, dan ambisi ini dicantelkan pada diri Sol Invictus, Mithra, Heraclus atau Tammuz, persoalannya tidak akan sedemikian parah. Ketika para penyembah berhala mengatakan bahwa Dewa Matahari Sol Invictus dan Mithra lahir pada tanggal 25 Desember, tidak secuilpun catatan sejarah yang dapat digunakan untuk membuktikan kebenaran atau kesalahannya.
Namun ketika Gereja bersama Kaisar Romawi yang melantik manusia Yesus mejadi Tuhan dan Kristus, mengatakan bahwa Yesus lahir tanggal 25 Desember 0001, mereka telah menabrak informasi dalam Al qur'an, Naskah Laut Mati, maupun Al Kitab mereka sendiri. Keinginan Gereja yang menggebu-gebu untuk mempertuhankan Yesus serta mempersamakannya dengan para Dewa Penyembah berhala ini, menyebabkan mereka harus memetik setiap embel-embel yang dimiliki Dewa Penyembah Berhala untuk diselamatkan pada diri Yesus.
Kebohongan-kebohongan ini merupakan penyebab turunnya secara drastis penganut ajaran Kristen terutama di Eropah. orang-orang Eropah di berbagai negara memperlihatkan bahwa walaupun mereka mangaku Kristen, tetapi sesungguhnya mereka sudah tidak percaya dengan ajaran Kristen. Di banyak kesempatan berdiskusi denga para pastor dan pendeta Filipina dalam perjalanan antara Filipina dan Indonesia, mereka sering kecewa dan kecele.
Ketika mereka ingin mencari dukungan untuk membenarkan ajaran kristen dari para wisatawan Eropah dan Amerika, ternyata para wisatawan tersebut, yang rata-rata adalah orang-orang Kristen, malah dengan tegas mengatakan bahwa ajaran Kristen adalah keliru, dan sudah ketinggalan zaman sehingga tidak dapat dipertahankan lagi.
Oleh karena itu, ketika para pakar Kristen dan sejarawan Internasional mengatakan bahwa ajaran Kelompok Yesus adalah ajaran Tauhid murni sebagaimana yang diajarkan para nabi Allah, dan ketika mereka menemukan bahwa para pemimpin Gereja telah melakukan penyelewengan dan penyesatan ajaran Tauhid murni Yesus dengan menciptakan ayat-ayat palsu untuk mendukung ajaran penyembahan berhala, kok tega nian orang-orang yang mengaku Islam dengan maksud-maksud tertentu berusaha menutup-nutupi kebusukan ini dengan mengatakan bahwa agama Islam dan agama Kristen sama-sama benar.
Dengan propaganda gencar para pendukung Teologi Pluralis ini, para pemimpin Gereja dan Penginjil merasa seperti kejatuhan dewa penolong dalam menghadapi gempuran para Sejarawan, Pakar Alkitab dan Naskah Laut Mati serta Al Qur'an yang membongkar segala kesesatan dan tipu muslihat mereka.
Persoalan Islam Kristen
Persoalan kedua yang dihadapi umat Kristen adalah: mereka dituntut untuk membuktikan bahwa Yesus, nabi Muslim untuk Bani Israil yang diimani umat Islam adalah benar-benar Tuhan dan Juru Selamat yang memerintahkan setiap penginjil untuk mengkristenkan bangsa-bangsa di dunia.
Setiap penginjil akan merasa bangga dan mengaku bahwa Yesus telah memerintahkan mereka untuk memberitakan Injil kepada segala makhluk.
"Pergilah ke seuluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk" (Markus 16:15) Kemudian diikuti lagi dengan perintah berikut ini.: "Karena itu pergilah, jadikanlah semua murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama bapa dan Anak dan Roh Kudus" (Matius 28:19) Secara ilmiah perintah ini ditolak oleh umat Islam karena tidak masuk akal. Kalau Yesus belum linglung, dia tentu masih ingat bahwa dia sudah memerintahkan dan mewanti-wanti murid-muridnya untuk hanya berdakwah kepada bani Israil.
"Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota orang Samaria, melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel" (Matius 10:5-6) Al Qur'an dengan tegas mengatakan bahwa Yesus adalah nabi yang diutus hanya untuk bani Israil:
Kasus Perempuan Kanaan. (Matius 15:21-28), Kasus: Perempuan Yunani.(Markus 7:24-29),Kasus: Perwira Romawi. (Lukas 1:1-10)/Kasus: Orang Asing.(Lukas 17:11-19)
"Dan sebagai Rasul kepada Bani Israil" (Q. S. Ali Imran: 49)
Kerasulan Yesus ini didukung pula oleh Prof. Alvar Ellegard :
“Dengan demikian kita memperoleh dukungan yang lebih kuat terhadap pandangan bahwa sebelum Paulus dan pendukung-pendukungnya berkampanye (bahwa Yesus adalah Tuhan dan Kristus), sudah ada Bait Allah yang menganggap Yesus hanya sekedar guru dan nabi/rasul, dan belum menganggapnya Mesias”
Selanjutnya Marcus J. Borg mendukung pandangan Al Qur 'an ini dengan mengatakan : “Yesus adalah penganut Yahudi yang kental. Fakta yang jelas ini sangat perlu untuk dikemukakan. Bukan hanya terlahir dan dibesarkan sebagai seorang Yahudi, tetapi dia tetap sebagai seorang Yahudi sepanjang hidupnya?Beliau tidak pernah berniat untuk membangun suatu agama baru, akan tetapi melihat dirinya sendiri sebagai pengemban misi dalam agama Yahudi”
Oleh sebab itu kalau ada yang mengatakan bahwa Yesus telah memerintahkan murid-muridnya untuk menyebarkan ajaran penyembahan berhala kepada para penyembah berhala di Kerajaan Romawi untuk menyembah dirinya dalam kesatuan Trinitas, tidak perlu heran.
“Para penyembah berhala di masa dimana mereka tidak mengenal ide tentang mesias, akan lebih mudah berfikir, bukan dalam kerangka yang diurapi untuk Israel, tetapi sebagai dewa atau jelmaan Tuhan?para penyembah berhala ini tidak mengalami kesulitan untuk merobah (manusia) Yesus menjadi Tuhan”
Pertanyaan yang muncul adalah siapakah gerangan yang merekayasa proyek kemusyrikan ini? Ternyata tangan-tangan kotor para pendukung Paulus dengan sengaja telah menyelipkan ayat-ayat palsu (Matius 28:16-20 dan Markus 16:9-20) tersebut di atas untuk melegitimasi keinginan para penyembah berhala yang makan babi, tidak bersunat serta menyembah Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat (Robert Funk dan Ray W.Hoover,1993;Hugh J.Schonfield,1998;Paul Tillich,1968)
Umat yang mempertuhankan Yesus dituntut untuk membuktikan bahwa mereka benar-benar adalah pengikut setia ajaran Yesus. Pada kenyataannya, ketika umat Islam beriman dan beramal saleh seperti yang diperintahkan Nabi Isa as (Yesus), umat Kristen justru tidak mentaati perintah-perintah Yesus.
"Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa (markus 12:29)
Umat Kristen malah beriman kepada Kristus Yesus.
"Kamu tahu, bahwa tidak seorangpun yang dibenarkan karena melakukan hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena imam dalam Yesus Kristus. (Galatia 2:16)
Ketika orang-orang Israel sepakat bahwa tiada Tuhan selain Allah. "Tepat sekali, Guru, benar kata-Mu itu, bahwa Dia (Allah) esa, dan bahwa tidak ada (Tuhan) yang lain kecuali Dia (Allah)
Umat Kristen malah mengatakan bahwa Yesus adalah Tuhan.
"Tuhan dan Juruselamat kita Yesus Kristus" (2 Petrus 3:18)
Yesus disunat,
"Dan ketika genap delapan hari dan Ia harus disunatkan" (Lukas 2:21)
sementara umat Kristus dilarang bersunat atas perintah Paulus.
"Sesungguhnya, aku, Paulus, berkata kepadamu: jikalau kamu menyunatkan dirimu, Kristus sama sekali tidak berguna bagimu"(Galatia 5:2)
Yesus tidak makan babi sebagaimana dijelaskan Marcus J.Borg, sementara umat Kristen mengatakan bahwa Yesus telah menghalalkan babi
"Dengan demikian Ia menyatakan semua makanan halal" (Markus 7:19)
Dari ayat-ayat Al Qur'an, Alkitab, maupun fakta-fakta sejarah hasil penelitian para pakar, memperlihatkan bahwa umat Kristen melakukan perbuatan-perbuatan yang menyimpang dari perintah Allah yang disampaikan oleh Yesus, yang kemudian disempurnakan dan ditegaskan kembali oleh Nabi Muhammad SAW. Persoalannya menjadi parah karena Gereja dengan segala daya upaya, bukannya mengoreksi kesesatan ini, tetapi malah melegalisasi penyimpangan ini dengan mengatasnamakan Nabi Isa AS (Yesus). Pernyataan demi pernyataan mereka ciptakan lalu mereka suapkan ke mulut Yesus untuk diucapkan.
Perbuatan keji para pemimpin Gereja ini dijelaskan oleh John Davidson” Menyuapkan ke mulut Yesus pernyataan-pernyataan yang tidak pernah dia ucapkan, merupakan ciri khas bukan hanya dalam salinan-salinan Kitab Perjanjian Baru, tetapi juga dalam buku-buku karangan para pemimpin Gereja terdahulu, termasuk naskah asli Injil-injil dalam Alkitab”
Pernyataan serupa juga dikemukakan oleh Robert Funk dan Roy W.Hoover “ Para penginjil sering menyuapkan pernyataan mereka ke mulut Yesus untuk diucapkan” Inilah alam nyata Krsiten yang ada saat ini. Kebiasaan buruk ini telah dicela oleh Al Qur 'an sejak 15 abad yang lalu.
"Sesungguhnya diantara mereka ada segolongan yang memutar-mutar lidahnya membaca Alkitab, supaya kamu menyangka yang dibacanya itu sebagian dari Alkitab, padahal ia bukan dari Alkitab dan mereka mengatakan: 'Ia (yang dibaca itu datang) dari sisi Allah padahal ia bukan dari sisi Allah. Mereka berkata dusta terhadap Allah, sedang mereka mengetahuinya" (QS.Ali Imran: 78)
Apa mereka tidak malu dengan Al Qur 'an? Apakah para jurkam Teologi Pluralis tidak malu dengan ayat Al Qur'an ini? Beranikah kita menyatakan bahwa yang dusta sama dengan yang tidak dusta? Beranikah kita mengangkat muka dihadapkan para sejarawan dan para Alkitab yang membeberkan kedustaan persoalan seperti ini. Umat Islam memiliki kewajiban dan tanggung jawab yang besar untuk meluruskannya. Inilah salah satu tugas dakwah Islam. "Ini (Al Qur'an) adalah sebuah kitab yang diturunkan kepadamu, maka janganlah ada kesempitan di dalam dadamu karenanya, supaya kamu memberi peringatan dengan kitab itu (kepada orang kafir), dan menjadi pelajaran bagi orang-orang yang beriman" (Qs.Al -A'raaf 7:2)
Setiap upaya untuk menutup-nutupi kebohongan dan kesesatan ini dengan mengatakan bahwa ajaran Kristen sama benarnya dengan ajaran Islam adalah tindakan dzalim yang tidak menaruh belas kasihan sedikitpun. Disamping itu, tindakan serupa dapat meyeret umat Islam yang sudah teguh imannya menjadi goyah dengan menganggap bahwa menyembah Allah sama benarnya dengan menyembah Yesus atau menyembah Allah ditambah dengan menyembah Yesus.
Dengan propaganda gencar yang dilakukan oleh Kelompok KIUK, bukannya mereka menolong umat Kristen keluar dari alam kegelapan iman, tetapi nampaknya mereka malah ikut berkomplot bersama para pemimpin Gereja, untuk membiarkan jemaat mereka terbenam dalam lumpur kemusyrikan.
Perbuatan yang tidak terpuji ini sangat dicela oleh DR Robert Funk, mantan Guru Besar Ilmu Perjanjian Baru di Harvard University yang dikutip oleh Russed Shorto dalam bukunya Gospel Truth:
“Yesus hanyalah seorang manusia yang berpandangan luas - selama berpuluh-puluh tahun, mereka (para pakar Alkitab) telah mengajarkannya kepada para pastor dan pendeta yang pada gilirannya (para pastor dan pendeta ini) tidak menyampaikan kepada jemaat mereka karena takut didamprat. Oleh karena itu umat Kristianilah yang dibiarkan tetap berada dalam kegelapan”
Orang-orang yang berfikiran waras seharusnya menyadari hal ini. Apa yang mereka lakukan bukannya memberikan obat penawar, tetapi malah menebaran racun kemusyrikan. Mengatakan dan mengakui bahwa menyembah manusia Yesus sebagai Tuhan adalah sama benarnya dengan menyembah Allah sebagai Tuhan, merupakan tindakan yang sangat mengerikan.
"Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: 'Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putera Maryam', padahal Al Masih sendiri berkata: 'Hai bani Israil, Sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu' sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun" (Al Maaidah 5:72)
"Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)? Bahkan (sebenarnya) mereka adalah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran" (An Naml 27:60)
Kekafiran orang-orang yang mempertuhankan Yesus ini bukan hanya pernyataan Al Qur'an. Hugh J Schonfield, nominator pemenang hadiah Nobel tahun 1959, mendukung pernyataan Al Qur'an di atas yang ditegaskannya dalam bukunya,
(Yesus sebagaimana orang-orang Yahudi lainnya akan mengkafirkan orang-orang yang menganggapnya sebagai (Tuhan) seperti (yang mereka artikan) dalam Injil Yohanes) Memang kita menyadari bahwa dunia saat ini sedang mabuk dengan berbagai istilah-istilah persamaan, persaudaraan, cinta kasih, toleransi, pluralis, inklusif dan lain sebagainya.
Para penginjil berkeliling dunia mengumandangkan perlunya cinta kasih, perlunya mengatasi kemiskinan, perlunya menolong mereka yang sakit, perlunya toleransi dan lain lain. Namun mereka tidak sekalipun dalam hidup ini, mau membuktikan dengan jujur kepada jemaat bahwa selama ini mereka telah berdusta. Mereka tidak pernah mau mengungkapkan dengan jujur bahwa pertolongan dan bantuan yang mereka berikan ini, bukan sekedar bantuan cuma-cuma tetapi harus dibayar mahal dengan melepaskan agama yang haq ikut tercebur dalam kesesatan.
Kelicikan mereka ini diterangkan oleh Allah dalam Al Qur'an : "Sesungguhnya orang-orang yang kafir itu menafkahkan harta mereka untuk menghalangi (orang) dari jalan Allah." (Q. S. Al Anfaal: 36)
Islam tidak mempersoalkan istilah apa saja yang ingin diperkenalkan. Silahkan! Tetapi Islam sangat berkepentingan dengan niat dan kejujuran.
Ketika seseorang berilusi atau bercita-cita untuk bersamaan, persaudaraan, cinta kasih, dan toleransi yang dilandasi oleh kejujuran lilahi taala, Islam tidak pernah melarang, malah mengajurkannya. Tetapi kalau usaha-usaha ini dilakukan untuk mencampur adukkan yang hak dan yang bathil, mengaburkan jalan yang lurus dan mempromosikan kesesatan, membenamkan kebenaran sejarah dan mendukung kepalsuan, tentu tidak bisa di toleransi, tetapi harus dilawan dengan tegas. Memerangi kemungkaran dan kesasatan adalah inti perjuangan Islam.
"Jika engkau melihat kemungkaran, robahlah dengan tanganmu, kalau tidak mampu, robahlah dengan lidahmu, dan kalau masih juga tidak mampu, robahlah dengan hatimu, walaupun ini adalah selemah-lemahnya iman." (Hadits)
Di sinilah peranan dakwah Islam untuk menunjukkan bukti-bukti yang haq dan yang bathil. Andaikata ajaran Kristen untuk menyembah Yesus sebagai Tuhan adalah benar, berarti ajaran Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW yang mengkafirkan mereka yang mempertuhankan Yesus, adalah ajaran yang salah, dan Nabi Muhammad SAW datang ke dunia ini sebagai pengacau (Nauzubillah). Tetapi kalau ajaran Kristen menyembah Yesus sebagai Tuhan adalah ajaran sesat, maka Nabi Muhammad benar-benar diutus ini antara lain untuk meluruskan kesesatan ajaran Kristen.
"Agar kamu tidak menyembah selain Allah. Sesunggunya aku (Muhammad) adalah pemberi peringatan dan pembawa berita gembira kepadamu dari pada-Nya." (Q. S. Huud:2) Namun anehnya, pada saat umat Islam melakukan perlawanan terhadap upaya penyesatan dan pendangkalan akidah ini, mereka berteriak bahwa yang melakukan perlawanan ini adalah Islam Radikal!
Kalau umat Islam yang memerangi kemungkaran dan kebathilan yang ingin menyesatkan umat yang beriman disebut Islam Radikal, berarti Tuhan memerintahkan agar kita semua menjadi Islam Radikal! Jangankan nabi Isa as (Yesus), Nabi Musa AS sendiri kalau masih hidup saat ini akan memeluk agama Islam.
"Apakah engkau masih ragu wahai Ibnul Khattab? Bukankah aku telah membawa agama yang putih bersih? Sekiranya saudaraku Musa as hidup sekarang ini maka tidak ada keluasan bagiya kecuali mengikuti syariatku" (Hadits).
Pernyataan Rasulullah SAW ini sangat mirip dengan diagram agama-agama di dunia yang dibuat oleh Michael Baigent, Richard Leigh, dan Henry Lincoln dalam buku mereka The Messianic Legacy, (1986).
Memang kebathilan adakalanya sukar dideteksi, karena para pemimpin Gereja, terutama para penginjil, selalu berusaha sekuat tenaga untuk menutup-nutupinya, walaupun jauh dilubuk hati mereka, terjadi pertarungan antara kebenaran yang mereka sudah ketahui dan kesesatan yang mereka harus ucapkan di hadapan jemaat. Allah telah menetapkan garis demarkasi yang tegas antara yang haq dan yang bathil. Mencampuradukkan yang haq dan yang bathil, atau menganggap yang haq sama dengan yang bathil adalah perbuatan dzalim terhadap kemanusiaan.
"Dan janganlah kamu campur adukkan yang haq dan yang bathil, dan janganlah kamu sembunyikan yang haq itu, sedang kamu ketahui." (Q. S. Al Baqarah: 42)
Islam tidak membutuhkan dolar untuk membuktikan kebenaran ajarannya, walaupun Gereja harus menyediakan jutaan dolar untuk menutupi kesesatan dan kepalsuan ajaran mereka. Oleh karena itu jangan heran kalau Gereja sangat membenci Al-Qur'an dan ajaran Islam, karena satu-satunya Kitab di muka bumi ini yang menjelaskan kesesatan ajaran Kristen dalam ratusan ayat-ayatnya hanyalah Al Qur'an.
Oleh karena itu, wahai umatku! Kalau saat ini kita menderita dan dicabik-cabik, ini hanyalah sekedar pengulangan peristiwa demi peristiwa dalam sejarah panjang kemusyrikan yang ingin memudarkan cahaya Al-Qur'an dan menghapuskan La Ilaha Ilallah dari muka bumi.
Memang sangat menyakitkan bagi mereka, bahwa pernyataan-pernyataan Al-Qur'an tentang kesesatan dan kepalsuan ajaran Kristen, bukan hanya tidak mampu mereka bantah, tetapi malah sebaliknya, para sejarawan, pakar Alkitab, termasuk sebagian tokoh-tokoh agama mereka sendiri, ikut mendukung pernyataan Al-Qur'an.
Kembalinya sedemikian banyak tokoh dunia dan ilmuwan internasional yang semula beragama Kristen ke pangkuan Islam, membuktikan bahwa ajaran Islam hadir untuk mengoreksi kesesatan ajaran Kristen serta memberikan solusi yang terbaik.
Jadi saya memaklumi kalau Gereja dan antek-anteknya saat ini gencar mempropagandakan Teologi Pluralis. Semua lini dan front harus mereka manfaatkan sebaik-baiknya untuk melumpuhkan Islam dan mamudarkan cahaya Al-Qur'an. "Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang-orang kafir tidak menyukai." (Q. S. At-Taubah: 32).
Bukankah pepatah pepatah yang bijak mengajarkan: "If you can not beat them, join them" (Kalau engkau tidak sanggup mengalahkan mereka, bersatulah dengan mereka) dan wujud nyata dari upaya penyatuan Islam-Kristen ini adalah melalui siasat Teologi Pluralis.
"Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, pada hal mereka hanya menipu dirinya sendiri, sedang mereka tidak sadar. Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta." (Q. S. Al Baqarah: 9-10).
Oleh karena itu saya tidak dapat membayangkan ketika Allah mengajarkan kita berdoa : "Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan ni'mat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai (Yahudi) dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat (Kristen)." (Q. S. Al Fatihah: 6-7).
Masih saja ada yang punya nyali mengatakan bahwa Islam sama dengan Kristen, bahwa jalan yang lurus sama dengan jalan yang sesat!
(Islam Liberal, pent)meraka hanya kepanjangan para terdahulu yg berusaha merusak keaslian al-qur’an dengan nafsu argumentasinya ,Para sarjana Barat, orientalis dan Islamolog Barat sudah mulai menerapkan biblical criticism ke dalam studi Al-Qur'an sejak abad ke-19 M. Diantaranya seperti yang dilakukan oleh Abraham Geiger (1810-1874), Gustav Weil (1808-1889), William Muir (1819-1905), Theodor Noldeke (1836-1930), Friedrich Schwally (m. 1919), Edward Sell (1839-1932), Hartwig Hirschfeld (1854-1934), David S. Margoliouth (1858-1940), W. St. Clair-Tisdall (1859-1928), Louis Cheikho (1859-1927), Paul Casanova (1861-1926), Julius Wellhausen (1844-1918), Charles Cutley Torrey (1863¬1956), Leone Caentani (1869-1935), Joseph Horovitz (1874¬1931), Richard Bell (1876-1953), Alphonse Mingana (1881¬1937), Israel Schapiro (1882-1957), Siegmund Fraenkel (1885-1925), Tor Andrae (1885-1947), Arthur Jeffery (1893¬1959), Regis Blachere (1900-1973), W. Montgomery Watt, Kenneth Cragg, John Wansbrough (1928-2002), dan yang masih hidup seperti Andrew Rippin, Christoph Luxenberg (nama samaran), Daniel A. Madigan, Haraid Motzki dan masih banyak lagi lainnya.
sudah bukan hal yang rahasia lagi Agar lebih mudah untuk memahami gerakan ilfiltrasi Paulus ini, Kami contohkan seperti kasus Jaringan Islam Liberal di Indonesia (JIL).
Untuk mengacaukan ajaran Islam, Badan Intelejen Amerika Serikat, CIA, (Central Intellegent Agency) membentuk lembaga dana sosial bernama Asia Foundation yang mengucurkan dana 1,4 milyar dollar per tahun kepada JIL yang diketuai oleh Ulil Abshar Abdallah. Setiap minggu JIL berhasil mendominasi tulisan satu halaman di koran Jawa Pos yang tirasnya mencapai sekitar 350.000eksamplar per hari, begitulah pula dengan koran lainnya. Ulama atau cendikiawan yang ingin meluruskan pandangan JIL, tidak akan pernah mendapatkan tempat tulisannya di koran tersebut, Mereka pun berhasil memasuki organisai massa Islam terbesar di Indonesia Nahdatul Ulama, Muhammadiyah.
Dosen-dosen IAIN (sekarang UIN atau STAIN ) selurruh Indonesia banyak mendapatkan bea siswa dari lembaga ini untuk meraih gelar doktor di bidang Islamologi di Universitas yang memiliki jurusan Islamic Studies yang didirikan oleh orientalis atau missionaris, seperti McGill Canada, Leiden Belanda dan lain-lain. Dengan harapan mereka akan menjadi agen-agen perubahan ajaran Islam sesuai dengan kehendak lembaga yang mendanainya. Dari sinilah jutaan mahasiswa yang belajar di kampus Islam di poles oleh agen-agen ini yang bertopeng sebagai cendikiawan muslim.,
Mereka membuat Website Islam Palsu,membuka forum untuk melehmahkan wahyu dengan memperdebat keaslian tek Al-Qur’an Tidak lain dengan tujuan penyesatan.
Wahai umat Islam!
Andaikata ajaran Islam adalah ajaran yang sesat, dan ajaran Kristen adalah ajaran yang lurus, jangan pernah berharap bahwa Gereja dan antek-anteknya akan mempropagandakan Teologi Pluralis.
Sedangkan kita umat Islam berada di jalan yang lurus saja, mereka sudah berusaha memporakporandakan kita. Apalagi kalau ajaran yang kita anut adalah ajaran yang sesat. Pasti kita tidak akan pernah berjumpa dengan istilah Teologi Pluralis di dunia ini.
Sebelum mengakhiri tulisan ini perlu kiranya saya mengemukakan bahwa kalau saya menyatakan bahwa ajaran Kristen sesat dalam tulisan ini, tidak secuilpun kebencian yang melandasinya. Ini semata-mata kenyataan sejarah, yang diungkapkan Al-Qur'an sejak 15 abad yang lalu dan didukung hasil penelitian para sejarawan dan pakar Alkitab internasional.
Semoga tulisan ini bermanfaat untuk membuka wawasan dalam memahami kedudukan agama Islam dan Kristen.
Kesimpulan
Setelah mengupas serba latar belakang kehadiran agama Islam dan Kristen di dunia ini, maka kesimpulan yang dapat ditarik dari penjelasan-penjelasan diatas adalah sebagai berikut : Sesungguhnya agama semua nabi-nabi Allah adalah agama Islam.
Agama Islam dalam garis besarnya adalah sebagaimana yang didakwah oleh para nabi Allah yakni :
Beriman hanya kepada AllahYang Maha Esa.
Beramal saleh taat pada perintah Allah
Paulus menciptakan Agama Kristen yang menyimpang dan menyeleweng dari ajaran nabi Allah (Isa as atau Yesus) untuk kepentingan para penyembah berhala di Kerajaan Romawi.
Nabi muhammad dengan Al Qur'annya diutus ke dunia ini antara lain untuk meluruskan penyelewengan dan kesesatan agama Kristen yang dilakukan oleh Paulus dan pendukung-pendukungnya.
Referensi:
-Al-Qur’an
-Prof David Benyamin Kaldani “Muhammad in The Bible”
-Prof. Alvar Ellegard “ Jesus One Hundred Years before Christ, (1999),
"We thus have further support for the view begore the campaigns Paul and his colleagues, there were churhes of God that regarded Jesus simply as a teacher and prophet, not yet as the messiah" hal. 191: -Marcus J. Borg “Meeting Jesus Again for the First Time
”"Jesus was deeply Jewish. It is important to emphasize this obvious fact. Not only he Jewish by birth and socialization but he remain a Jew all of his life?He did not intend to establish a new religion but saw himself as having a mission within Judaism"
-A.N. Wilson Jesus A Life (1992), hal. 19: "
The Gentiles og This period who had no perconceived idea about the Messiah, it would have been much easier to think, not in term of Israel's Anointed One, but of a demigod or a god incarnate?the Gentiles would have no difficulty in turning Jesus into God" -John Davidson The Gospel of Jesus (1995), hal.64:
"Crediting Jesus with the words that he never spoke is a caharacteristic not only of later New Testament manuscripts, but also of the earlier Christian literature, including the original gospels themselves"
- Robert Funk dan Roy W.Hoover dalam buku mereka The Five Gospels (1993),hal.23:
"The evangelists frequently attribute their own statements to Jesus"
- DR Robert Funk, Gospel Truth:
"Jesus was nothing more than a man with a vision - for decades they (the scholars) have taught it to generation of priests and ministers, who do not pass it along to their flocks because they fear the backlash of anger. So the only ones left in the dark are ordinary Christians"
-- Hugh J Schonfield The Passover Plot (1996), hal. 24:
"Jesus as much as any other Jew would have regarded ad blasphemous the menner in which he is depicted, for instance, in the fourth Gospel"
Penulis: Dr. Sanihu Munir MPH
Nabi Muhammad SAW adalah Nabi Muslim yang diutus untuk seluruh umat manusia dan Yesus adalah Nabi Muslim yang diutus khusus untuk bani Israil. Namun tiba-tiba umat Kristen mengatakan bahwa Gereja memerintahkan untuk mengkristenkan seluruh bangsa di muka bumi ini.
Inilah antara lain beberapa persoalan yang ditemui antara Agama Islam dan Agama Kristen yang tidak ditemukan antara Agama Islam dan Agama-agama lainnya. Mencari Pembenaran Sejarah
Ketika orang-orang Romawi mengangkat Sol Invictus atau Heracles menjadi Tuhan, ketika orang-orang Persia melantik Mithra menjadi Tuhan, atau ketika orang-orang Mesir menyembah Dewa Tammuz sebagai Tuhan, umat Islam tidak memusingkannya.
Ketika orang-orang Romawi mengatakan bahwa Heracles dan Sol Invictus adalah Tuhan yang turun ke bumi untuk menyelamatkan manusia, tidak satupun manusia di muka bumi ini yang dapat memperlihatkan bukti-bukti sejarah, di mana Tuhan tersebut hidup di dunia ini. Demikian pula orang-orang Mesir mengatakan bahwa Dewa Tammuz mati dan bangkit kembali untuk menebus dosa manusia, mereka sesungguhnya tidak tahu di mana dia lahir, mati, dan bangkit kembali.
Namun ketika orang-orang Kristen mengatakan bahwa Yesus putra Mariam, saudara Yacobus yang lahir tahun 4 SM, tuan guru Yahudi dan khatib di Bait Allah di zaman Gubernur Pilatus, adalah Tuhan dan Juruselamat yang mati dan bangkit kembali, maka umat manusia di muka bumi ini, khususnya umat Islam, tidak dapat menerimanya.
Hukum alam mengatakan bahwa manusia melahirkan manusia, bukan melahirkan Tuhan. Dalam semua kitab para Nabi Allah tidak satupun yang mengatakan atau meramalkan bahwa seorang manusia akan melahirkan Tuhan! Manusia yang mengatakan dirinya bukan Tuhan adalah normal. Tetapi manusia yang mengatakan dirinya Tuhan adalah sinting, dan siapa saja yang mengatakan bahwa Tuhan telah lahir dari rahim seorang wanita adalah pendusta.
Kalau kemudian Yesus yang dilahirkan dari rahim Mariam tiba-tiba diakui sudah menjadi Tuhan, tentu orang akan menuntut bukti-bukti, kapan dia menjadi Tuhan? Siapa yang membuat SK ketuhanannya, serta kapan ditetapkan? Mengapa sejak bayi ibunya tidak menyembah sebagai Tuhan? Mengapa dimasa kanak-kanak sampai dewasa adik-adiknya tidak pernah menyembahnya sebagai Tuhan? Mengapa ketika dia berkhotbah di Bait Allah, jemaat Bait Allah tidak menyembahnya sebagai Tuhan? Mengapa ketika dia di tangkap di taman Getsemani murid-muridnya tidak menyembahnya sebagai Tuhan, tetapi malah lari meninggalkan dirinya?
Kalau semua pertanyaan di atas berembel-embel tidak, tidak dan tidak, lalu pertanyaan baru yang mucul: Siapa yang mempromosikan, memprogandakan ketuhanaan Yesus serta memaksakan, mengintimidasi, menganiaya, dan membantai siapa saja yang tidak mau menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat ?
Jawaban alkitab Sendiri Berkatalah Daniel :
"Pada malam hari aku mendapat penglihatan, tampak keempat angin dari langit mengguncangkan laut besar, dan empat binatang besar naik dari dalam laut, yang satu berbeda dengan yang lain. Yang pertama rupanya seperti seekor singa bersayap burung rajawali ; aku terus melihatnya sampai sayapnya tercabut dan ia terangkat dari tanah dan ditegakkan pada dua kaki seperti manusia, dan kepadanya diberikan hati manusia. Dan tampak ada seekor binatang yang lain, yang kedua, rupanya seperti beruang ; ia berdiri pada sisinya yang sebelah, dan tiga tulang rusuk masih ada di dalam mulutnya di antara giginya. Dan demikianlah dikatakan kepadanya: Ayo, makanlah daging banyak-banyak. Kemudian aku melihat, tampak seekor binatang yang lain, rupanya seperti macan tutul ; ada empat sayap burung pada punggungnya, lagipula binatang itu berkepala empat, dan kepadanya diberikan kekuasaan. Kemudian aku melihat dalam penglihatan malam itu, tampak seekor binatang yang keempat , yang menakutkan dan mendahsyatkan, dan ia sangat kuat. Ia bergigi besar dari besi; ia melahap dan meremukkan, dan sisanya diinjak-injaknya dengan kakinya; ia berbeda dengan segala binatang yang terdahulu; lagipula ia bertanduk sepuluh . Sementara aku memperhatikan tanduk-tanduk itu, tampak tumbuh di antaranya suatu tanduk lain yang kecil, sehingga tiga dari tanduk-tanduk yang dahulu itu tercabut; dan pada tanduk itu tampak ada mata seperti mata manusia dan mulut yang menyombong . Sementara aku terus melihat, takhta-takhta diletakkan, lalu duduklah yang lanjut usianya; pakaiannya putih seperti salju dan rambutnya bersih seperti bulu domba; kursinya dari nyala api dengan roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar. Suatu sungai api timbul dan mengalir dari hadapannya; seribu kali beribu-ribu melayani dia, dan selaksa kali berlaksa-laksa berdiri di hadapannya. Lalu duduklah Majelis Pengadilan dan dibukalah Kitab-kitab . Aku terus melihatnya, karena perkataan sombong yang diucapkan tanduk itu ; aku terus melihatnya, sampai binatang itu dibunuh, tubuhnya dibinasakan dan diserahkan ke dalam api yang membakar. Juga kekuasaan binatang-binatang yang lain dicabut, dan jangka hidup mereka ditentukan sampai pada waktu dan saatnya. Aku terus melihat dalam penglihatan malam itu, tampak datang dengan awan-awan dari langit seorang seperti anak manusia; datanglah ia kepada yang lanjut usianya itu, dan ia dibawa ke hadapan-Nya. Lalu diberikan kepadanya kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja, maka orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa mengabdi kepadanya. Kekuasaannya ialah kekuasaan yang kekal, yang tidak akan lenyap, dan kerajaannya ialah kerajaan yang tidak akan musnah. (Daniel 7:2-14).
Menurut interpretasi sang malaikat, masing-masing dari empat binatang itu menunjukkan empat kerajaan. Binatang pertama adalah Singa bersayap rajawali berarti kerajaan Khaldea, yang sekuat dan secepat burung rajawali dalam menyambar musuh. Binatang kedua adalah Beruang yang menunjukkan “Madai-Paris” atau Kerajaan Medo-Persia yang daerah taklukannya hingga laut Adriatik dan Ethiopia , Jadi menahan dengan gigi-giginya satu tulang iga tumbuh masing-masing dari tiga benua dibelahan dunia timur. Binatang ketiga adalah Macan tutul yang memiliki sifat loncatannya cepat dan menggambarkan bagaimana seorang raja Macedonia yang bernama Alexander Agung menaklukan negeri-negeri dengan cepat. Namun setelah wafatnya kerajaan terbagi menjadi empat kerajaan.
Tetapi malaikat yang menafsirkan penglihatan ini tidak berhenti menjelaskan secara terperinci tiga kerajaan yang pertama. Namun menekankan binatang buas yang keempat, yakni seekor monster dan setan yang besar. Inilah kerajaan Romawi yang hebat. Sepuluh tanduk adalah sepuluh kaisar Romawi yang menyiksa kaum Nasrani generasi awal. Sekarang buka lah lembaran Sejarah Gereja dari abad pertama sampai dengan Konstantin Yang Agung. Anda akan menemukan kengerian “sepuluh penyiksaan” yang dilakukan oleh kerajaan Romawi yang terkenal itu.
Sekarang mari kita periksa dengan kritis, siapakah tanduk kecil itu? Karena jika kita berhasil mengidentifikasi siapa tanduk kecil, maka identitas Bar Nasha akan diketahui. Tanduk kecil muncul setelah sepuluh penyiksaan dibawah pemerintahan Romawi. Kemudian kekaisaran Romawi nyaris pecah dengan empat orang augustus resmi (Galerius, Maximinus, Konstantin, dan Licinius) yang memperebutkan pengaruh untuk menjadi Raja Romawi. Tiga orang lainnya mati atau tewas dalam pertempuran, dan Konstantin berhasil menduduki tahta kekaisaran Romawi.
Sebagai kritikus, misalnya Carpenter, menganggap Kekaisaran Medo-Persia sebagai dua kerajaan terpisah. Tetapi kekaisaran ini tidaklah lebih tua dari bekas Kekaisaran Austro-Hungaria. Eksplorasi-eksplorasi yang dilaksanaka oleh misi ilmiah sarjana Perancis, M.Morgan, di Shushan ( Susa ) dan di tempat-tempat lainnya tidak meninggalkan keraguan soal ini. Oleh karena itu, binatang buas keempat tidak lain selain Konstantin Yang Agung. Maka argumen-argumen berikut dapat diajukan dengan aman:
1. Konstantin menguasai Maximian setelah tiga rivalnya (Galerius, Maximinus, dan Licinius) tumbang, serta menjadi raja dan mengakhiri penyiksaan kaum Kristen. Menurut saya, The Decline and Fall of The Roman Empire karangan Gibon adalah karya terbaik yang dapat memberikan keterangan kepada kita. Dan Anda tidak akan pernah menemukan empat orang yang saling bersaing memperebutkakan tahta Romawi setelah sepuluh penyiksaan selain ini. Yakni kemunculan Konstantin dan rival-rivalnya setelah sepuluh penyiksaan, dan kemenangan Konstantin atas tiga rival lainnya laksana Tanduk Kecil yang menang atas Tiga Tanduk Lainnya.
2. Keempat binatang buas semuanya digambarkan sebagai kerajaan kejam. Tetapi, Sang Tanduk Kecil mempunyai mulut dan mata manusia, dengan kata lain, merupakan gambaran Sang Tanduk Kecil diberikan kemampuan akal dan kemampuan orator. Konstantin memproklamasikan agama Kristen sebagai agama yang benar, menyerahkan kota Roma kepada Paus, dan menjadikan Byzantium/Konstantinopel sebagai ibu kota Kekaisaran Romawi. Ia berpura-pura mengakui agama Kristen, tetapi ia sendiri tidak pernah dibaptis hingga kematiannya. Dan inipun menjadi persoalan yang diperselisihkan.
Dongeng bahwa kepindahannya memeluk agama Kristen karena melihat salib dilangit sudah lama sejak –seperti cerita tentang Yesus Kristus yang disisipkan dalam Antiquities karya Josephus – diekspos sebagai pemalsuan.
Kebencian binatang buas-binatang buas itu terhadap orang-orang yang beriman kepada Tuhan sangatlah biadab. Konstantin inilah yang masuk dalam kategori seorang seperti domba, tetapi dalam hatinya ia sama sekali bukan orang beriman. 3. Kaisar Konstantin - Sang Tanduk Kecil – berbicara “sombong” menentang Yang Maha Tinggi. Mengucapkan kata-kata penghinaan terhadap Tuhan. Mempersekutukan Tuhan dengan Nabi-Nya, dan menisbahkan kepada-Nya nama-nama dan sifat-sifat yang bodoh, seperti yang “memperanakkan” dan “diperanakkan”, “kelahiran” dan “prosesi” (orang kedua dan ketiga), “KeEsaan dalam Trinitas” dan “doktrin Tuhan bereinkarnasi menjadi seorang manusia” adalah jelas bentuk-bentuk penghinaan.
Sejak nabi-nabi awal diutus oleh Nya sampai dengan sahadat dan UU Dewan Nicea diproklamirkan dan diberlakukan melalui sebuah maklumat Kerajaan Konstantin ditengah-tengah kengerian dan protes dari anggota-anggota yang beriman pada 325M, Keesaan Tuhan tidak pernah dengan begitu resmi dan terang-terangan dicemarkan oleh mereka yang berpura-pura menjadi umatNya seperti Konstantin dan gerombolan kaum Gereja yang kufur!
Karena Sang Tanduk Kecil berkata sombong dengan melontarkan kata-kata penuh penghinaan terhadap Tuhan adalah seorang Raja (sebagaimana keterangan yang ada pada kitab Daniel), karena maklumatnyalah ia memproklamirkan keyakinan atas Trinitas, suatu syahadat yang dikutuk keras sebagai penghujatan terhadap Perjanjian Lama, dan yang dibenci oleh kaum Yahudi maupun Muslim.
Seandainya Sang Tanduk Kecil bukan Konstantin, lantas siapakah gerangan dia itu? Dia sudah datang dan pergi, dan bukan seorang AntiKristus yang muncul sesudah ini, yang mungkin kita tidak dapat mengidentifikasinya.
Seandainya kita tidak mengetahui bahwa Sang Tanduk Kecil yang dibicarakan sudah datang, lantas bagaimana kita harus menafsirkan keempat binatang buas itu, dimana binatang buas yang pertama sudah pasti Kerajaan Khaldea, binatang kedua Medo-Persia, dan seterusnya? Jika binatang buas keempat tidak mewakili Kerajaan Romawi, bagaimana kita dapat menafsirkan yang ketiga, yang memiliki empat kepala sebagai Kekaisaran Alexander yang pecah menjadi empat kerajaan setelah kematiannya? Adakah kekuasaan lain yang menggantikan Kekaisaran Yunani sebelum Kekaisaran Romawi dengan sepuluh raja yang menyiksa orang-orang beriman kepada Tuhan? Cara berpikir yang menyesatkan dan ilusi tidaklah berguna.
4. Si Tanduk Kecil yang berkembang menjadi “penglihatan yang sedikit lebih hebat” daripada tanduk lainnya, tidak hanya mengucapkan kata-kata menentang Tuhan Yang Maha Tinggi, tetapi juga ia memerangi dan menaklukan umat Yang Maha Tinggi dan menaklukan mereka (Daniel 7:25). Lebih dari seribu rohaniwan yang dipanggil ke Majelis Umum di Nicea, dan hanya 318 orang yang tunduk pada keputusan-keputusan Majelis Nicea, dan mereka pun membentuk tiga faksi yang berlawanan dengan masing-masing ungkapannya yang ambigu dan kotor seperti “ homousion ” (=memiliki substansi, sifat, dan esensi yang sama dengan tiga oknum Trinitas), “Konsubstansial” (=orang Kristen yang mendukung definisi kaum Trinitas tentang Majelis Nicea tentang Yesus anak Tuhan sebagai konsubstansial dengan Tuhan Bapak), dan istilah-istilah asing lainnya yang ngawur dan aneh bagi nabi-nabi Israel, tetapi hanya bermanfaat bagi Sang Tanduk Kecil.
Kaum Kristen yang menderita penyiksaan dan mati – dibawah kaisar-kaisar Romawi penyembah berhala – karena mereka beriman pada satu Tuhan, kini dihukum atas peintah Konstantin “Kristen” dengan siksaan-siksaan yang bahkan lebih kejam karena menolak untuk memuja sang hamba Yesus.
Para sesepuh dan pendeta akidah Aria, yakni Qshishi dan Mashmshani -seperti itulah mereka disebut oleh kaum Kristen Yahudi awal – dipecat dan dibuang, kitab-kitab mereka diberangus, dan gereja-gereja mereka dirampas dan diserahkan kepada para uskup dan imam Trinitarian. Setiap karya bersejarah Gereja akan memberikan banyak informasi kepada kita tentang jasa Konstantin kepada munculnya akidah Trinitas, dan tirani kepada para penentangnya. Pasukan-pasukan kejam ditempatkan di setiap provinsi untuk membantu otoritas Gereja.
Konstantin melambangkan sebuah rejim teror dan perang yang sengit terhadap kaum unitarian (ahlutauhid), yang keberadaanya di timur berakhir selama tiga setengah abad, ketika kaum Muslim menegakkan agama Allah dan mengambil kekuasaan serta dominion atas negeri-negeri yang diinjak-injak dan dihancurkan oleh empat binatang buas.
5. “Tanduk Yang Berbicara” dituduh telah mengubah “Hukum dan Waktu”. Ini adalah sebuah tuduhan yang sangat serius terhadap Sang Tanduk Kecil. Hujatan-hujatannya atau “kata-kata sombong menentang Yang Maha Tinggi” bisa saja mempengaruhi orang lain, tetapi mengubah Hukum Tuhan dan hari-hari serta perayaan-perayaan suci sudah pasti akan menumbangkan juga agama. Dua perintah Hukum Musa, mengenai keesaan Tuhan yang mutlak dan pelarangan yang keras membuat gambar dan patung untuk pemujaan, benar-benar dilanggar dan dicabut atas perintah Konstantin.
Memproklamirkan tiga oknum dalam Ketuhanan dan mengakui bahwa Tuhan Yang Maha Kuasa dan Maha Kekal dikandung dan dilahirkan oleh perawan Maria adalah penghinaan paling besar terhadap Hukum Tuhan dan merupakan pemberhalaan yang kotor.
Membuat patung emas atau kayu untuk pemujaan sudah cukup berat sekali, tetapi membuat makhluk hidup sebagai objek pemujaan dengan menyatakannya sebagai Tuhan, dan bahkan memuja roti dan anggur Ekaristi sebagai “tubuh dan darah Tuhan”, adalah suatu penghinaan yang sangat besar.
Lantas, bagi setiap orang Yahudi yang beriman dan bagi seorang nabi seperti Daniel, yang sejak muda menjadi pelaksana Hukum Musa yang paling taat, apa yang mungkin lebih menjijikkan daripada penggantian Paskah dengan Domba Paskah (Paschal Lamb [yakni, Kristus]) yang dimakan pada perayaan agung paskah dan pengorbanan “Domba Tuhan” diatas kayu salib, dan diatas ribuan altar setiap hari?
Penghapusan hari Sabat adalah suatu pelanggaran langsung atas perintah keempat dari sepuluh perintah Tuhan ( Ten Commandments atau Decologue ), dan kebiasaan hari minggu malah berubah-ubah karena berlawanan. Memang benar, Al-Qur'an menghapuskan hari Sabath, bukan karena hari Jum'at hari suci, melainkan karena kaum Yahudi menyalahgunakannya dengan menyatakan bahwa setelah Tuhan bekerja enam hari menciptakan alam semesta maka pada hari tujuhnya Tuhan istirahat. Sehingga Tuhan seakan-akan seorang manusia yang ditimpa kelelahan.
6. Sang Tanduk dibolehkan untuk memerangi orang beriman sekitar tiga setengah masa
Kekalahan sitanduk kecil Yang Sombong
Telah dikalahkan bangsa Rumawi di negeri yang terdekat dan mereka sesudah dikalahkan itu akan menang dalam beberapa tahun lagi.Bagi Allah-lah urusan sebelum dan sesudah (mereka menang). Dan di hari (kemenangan bangsa Rumawi) itu bergembiralah orang-orang yang beriman, Karena pertolongan Allah. Dia menolong siapa yang dikehendakiNya. Dan Dialah Maha Perkasa lagi Penyayang. (Sebagai) janji yang sebenarnya dari Allah. Allah tidak akan menyalahi janjiNya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. Mereka hanya mengetahui yang lahir (saja) dari kehidupan dunia; sedang mereka tentang (kehidupan) akhirat adalah lalai. Dan mengapa mereka tidak memikirkan tentang (kejadian) diri mereka? Allah tidak menjadikan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya melainkan dengan (tujuan) yang benar dan waktu yang ditentukan. Dan sesungguhnya kebanyakan di antara manusia benar-benar ingkar akan pertemuan dengan Tuhannya. Dan apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di muka bumi dan memperhatikan bagaimana akibat (yang diderita) oleh orang-orang sebelum mereka? orang-orang itu adalah lebihkuat dari mereka (sendiri) dan telah mengolah bumi (tanah) serta memakmurkannya lebih banyak dari apa yang telah mereka makmurkan. Dan telah datang kepada mereka rasul-rasul mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata. Maka Allah sekali-kali tidak berlaku zalim kepada mereka, akan tetapi merekalah yang berlaku zalim kepada diri sendiri. Kemudian, akibat orang-orang yang mengerjakan kejahatan adalah (azab) yang lebih buruk, karena mereka mendustakan ayat-ayat Allah dan mereka selalu memperolok-oloknya.(Qs Ar-Ruum 30:2-10)
Marilah kita memahami sejarah dengan sungguh-sungguh, agar kita tidak di kibuli dan dininabobokan oleh dongeng kristen.
Berbagai macam pertanyaan ini muncul karena Yesus adalah manusia riil yang hidup di dunia ini dalam kurun waktu tertentu (fixed period), dalam lingkungan masyarakat tertentu (fixed social environment), berinteraksi dengan orang-orang tertentu (fixed social interaction) dan dicatat bersama orang-orang penting tertentu, oleh orang-orang tertentu (fixed historical background). Kesemuanya ini menyebabkan orang (khususnya para pemimpin Gereja) tidak boleh mem"permak" sejarah hidup Yesus untuk di "setel" dan disesuaikan dengan keinginan mereka.
Ketika para sejarahwan dan para astronom tidak pernah memberikan indikasi akan adanya bintang yang menuntun orang-orang Majusi ke rumah Yesus, mereka mengatakan bahwa bintang itu berhenti di atas rumah Yesus. Ini suatu kebohongan! Kalau orang-orang di zaman Yesus menganggap bintang-bintang di langit hanya sebesar bola tennis yang melompat tidak beraturan dari suatu tempat ke tempat yang lain, masih dapat dimaklumi. Tetapi kalau para pemimpin Gereja di Milennium ke III ini masih mau mempertahankan dan malah mengkampanyekan pendapat seperti ini, sesungguhnya sama saja mereka menuju ke jalan kematian (Spong).
Ketika para sejarahwan memperlihatkan bahwa Yesus tidak pernah menyingkir ke Mesir, mereka mengatakan bahwa Yesus menyingkir ke Mesir, hanya karena sangat ingin mempersamakan Yesus dengan Nabi Musa as. Demikian pula ketika orang-orang Yahudi menganggap Yesus si tukang kayu yang berkhotbah setiap hari Sabat sebagai seorang nabi, umat kristen mengatakan bahwa dia adalah Tuhan. Dan ketika mereka tidak menemukan Yesus dalam goa kuburan, mereka mengatakan bahwa Yesus bangkit dari antara orang mati. Akumulasi persoalan yang dihadapi umat Kristen ini menyebabkan mereka harus berakrobat untuk menghadapi dunia yang menghadang dan mulai membongkar satu persatu borok kebohongan mereka. Dalam keadaan seperti inilah mereka sensitif, over aktif dan mudah emosi. Berbagai cara mereka lakukan utnuk menutup-nutupi kebohongan yang sudah terlanjur mereka kampanyekan sebagai "kebenaran Kristen."
Andaikata segala keinginan, angan-angan, dan ambisi ini dicantelkan pada diri Sol Invictus, Mithra, Heraclus atau Tammuz, persoalannya tidak akan sedemikian parah. Ketika para penyembah berhala mengatakan bahwa Dewa Matahari Sol Invictus dan Mithra lahir pada tanggal 25 Desember, tidak secuilpun catatan sejarah yang dapat digunakan untuk membuktikan kebenaran atau kesalahannya.
Namun ketika Gereja bersama Kaisar Romawi yang melantik manusia Yesus mejadi Tuhan dan Kristus, mengatakan bahwa Yesus lahir tanggal 25 Desember 0001, mereka telah menabrak informasi dalam Al qur'an, Naskah Laut Mati, maupun Al Kitab mereka sendiri. Keinginan Gereja yang menggebu-gebu untuk mempertuhankan Yesus serta mempersamakannya dengan para Dewa Penyembah berhala ini, menyebabkan mereka harus memetik setiap embel-embel yang dimiliki Dewa Penyembah Berhala untuk diselamatkan pada diri Yesus.
Kebohongan-kebohongan ini merupakan penyebab turunnya secara drastis penganut ajaran Kristen terutama di Eropah. orang-orang Eropah di berbagai negara memperlihatkan bahwa walaupun mereka mangaku Kristen, tetapi sesungguhnya mereka sudah tidak percaya dengan ajaran Kristen. Di banyak kesempatan berdiskusi denga para pastor dan pendeta Filipina dalam perjalanan antara Filipina dan Indonesia, mereka sering kecewa dan kecele.
Ketika mereka ingin mencari dukungan untuk membenarkan ajaran kristen dari para wisatawan Eropah dan Amerika, ternyata para wisatawan tersebut, yang rata-rata adalah orang-orang Kristen, malah dengan tegas mengatakan bahwa ajaran Kristen adalah keliru, dan sudah ketinggalan zaman sehingga tidak dapat dipertahankan lagi.
Oleh karena itu, ketika para pakar Kristen dan sejarawan Internasional mengatakan bahwa ajaran Kelompok Yesus adalah ajaran Tauhid murni sebagaimana yang diajarkan para nabi Allah, dan ketika mereka menemukan bahwa para pemimpin Gereja telah melakukan penyelewengan dan penyesatan ajaran Tauhid murni Yesus dengan menciptakan ayat-ayat palsu untuk mendukung ajaran penyembahan berhala, kok tega nian orang-orang yang mengaku Islam dengan maksud-maksud tertentu berusaha menutup-nutupi kebusukan ini dengan mengatakan bahwa agama Islam dan agama Kristen sama-sama benar.
Dengan propaganda gencar para pendukung Teologi Pluralis ini, para pemimpin Gereja dan Penginjil merasa seperti kejatuhan dewa penolong dalam menghadapi gempuran para Sejarawan, Pakar Alkitab dan Naskah Laut Mati serta Al Qur'an yang membongkar segala kesesatan dan tipu muslihat mereka.
Persoalan Islam Kristen
Persoalan kedua yang dihadapi umat Kristen adalah: mereka dituntut untuk membuktikan bahwa Yesus, nabi Muslim untuk Bani Israil yang diimani umat Islam adalah benar-benar Tuhan dan Juru Selamat yang memerintahkan setiap penginjil untuk mengkristenkan bangsa-bangsa di dunia.
Setiap penginjil akan merasa bangga dan mengaku bahwa Yesus telah memerintahkan mereka untuk memberitakan Injil kepada segala makhluk.
"Pergilah ke seuluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk" (Markus 16:15) Kemudian diikuti lagi dengan perintah berikut ini.: "Karena itu pergilah, jadikanlah semua murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama bapa dan Anak dan Roh Kudus" (Matius 28:19) Secara ilmiah perintah ini ditolak oleh umat Islam karena tidak masuk akal. Kalau Yesus belum linglung, dia tentu masih ingat bahwa dia sudah memerintahkan dan mewanti-wanti murid-muridnya untuk hanya berdakwah kepada bani Israil.
"Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota orang Samaria, melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel" (Matius 10:5-6) Al Qur'an dengan tegas mengatakan bahwa Yesus adalah nabi yang diutus hanya untuk bani Israil:
Kasus Perempuan Kanaan. (Matius 15:21-28), Kasus: Perempuan Yunani.(Markus 7:24-29),Kasus: Perwira Romawi. (Lukas 1:1-10)/Kasus: Orang Asing.(Lukas 17:11-19)
"Dan sebagai Rasul kepada Bani Israil" (Q. S. Ali Imran: 49)
Kerasulan Yesus ini didukung pula oleh Prof. Alvar Ellegard :
“Dengan demikian kita memperoleh dukungan yang lebih kuat terhadap pandangan bahwa sebelum Paulus dan pendukung-pendukungnya berkampanye (bahwa Yesus adalah Tuhan dan Kristus), sudah ada Bait Allah yang menganggap Yesus hanya sekedar guru dan nabi/rasul, dan belum menganggapnya Mesias”
Selanjutnya Marcus J. Borg mendukung pandangan Al Qur 'an ini dengan mengatakan : “Yesus adalah penganut Yahudi yang kental. Fakta yang jelas ini sangat perlu untuk dikemukakan. Bukan hanya terlahir dan dibesarkan sebagai seorang Yahudi, tetapi dia tetap sebagai seorang Yahudi sepanjang hidupnya?Beliau tidak pernah berniat untuk membangun suatu agama baru, akan tetapi melihat dirinya sendiri sebagai pengemban misi dalam agama Yahudi”
Oleh sebab itu kalau ada yang mengatakan bahwa Yesus telah memerintahkan murid-muridnya untuk menyebarkan ajaran penyembahan berhala kepada para penyembah berhala di Kerajaan Romawi untuk menyembah dirinya dalam kesatuan Trinitas, tidak perlu heran.
“Para penyembah berhala di masa dimana mereka tidak mengenal ide tentang mesias, akan lebih mudah berfikir, bukan dalam kerangka yang diurapi untuk Israel, tetapi sebagai dewa atau jelmaan Tuhan?para penyembah berhala ini tidak mengalami kesulitan untuk merobah (manusia) Yesus menjadi Tuhan”
Pertanyaan yang muncul adalah siapakah gerangan yang merekayasa proyek kemusyrikan ini? Ternyata tangan-tangan kotor para pendukung Paulus dengan sengaja telah menyelipkan ayat-ayat palsu (Matius 28:16-20 dan Markus 16:9-20) tersebut di atas untuk melegitimasi keinginan para penyembah berhala yang makan babi, tidak bersunat serta menyembah Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat (Robert Funk dan Ray W.Hoover,1993;Hugh J.Schonfield,1998;Paul Tillich,1968)
Umat yang mempertuhankan Yesus dituntut untuk membuktikan bahwa mereka benar-benar adalah pengikut setia ajaran Yesus. Pada kenyataannya, ketika umat Islam beriman dan beramal saleh seperti yang diperintahkan Nabi Isa as (Yesus), umat Kristen justru tidak mentaati perintah-perintah Yesus.
"Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa (markus 12:29)
Umat Kristen malah beriman kepada Kristus Yesus.
"Kamu tahu, bahwa tidak seorangpun yang dibenarkan karena melakukan hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena imam dalam Yesus Kristus. (Galatia 2:16)
Ketika orang-orang Israel sepakat bahwa tiada Tuhan selain Allah. "Tepat sekali, Guru, benar kata-Mu itu, bahwa Dia (Allah) esa, dan bahwa tidak ada (Tuhan) yang lain kecuali Dia (Allah)
Umat Kristen malah mengatakan bahwa Yesus adalah Tuhan.
"Tuhan dan Juruselamat kita Yesus Kristus" (2 Petrus 3:18)
Yesus disunat,
"Dan ketika genap delapan hari dan Ia harus disunatkan" (Lukas 2:21)
sementara umat Kristus dilarang bersunat atas perintah Paulus.
"Sesungguhnya, aku, Paulus, berkata kepadamu: jikalau kamu menyunatkan dirimu, Kristus sama sekali tidak berguna bagimu"(Galatia 5:2)
Yesus tidak makan babi sebagaimana dijelaskan Marcus J.Borg, sementara umat Kristen mengatakan bahwa Yesus telah menghalalkan babi
"Dengan demikian Ia menyatakan semua makanan halal" (Markus 7:19)
Dari ayat-ayat Al Qur'an, Alkitab, maupun fakta-fakta sejarah hasil penelitian para pakar, memperlihatkan bahwa umat Kristen melakukan perbuatan-perbuatan yang menyimpang dari perintah Allah yang disampaikan oleh Yesus, yang kemudian disempurnakan dan ditegaskan kembali oleh Nabi Muhammad SAW. Persoalannya menjadi parah karena Gereja dengan segala daya upaya, bukannya mengoreksi kesesatan ini, tetapi malah melegalisasi penyimpangan ini dengan mengatasnamakan Nabi Isa AS (Yesus). Pernyataan demi pernyataan mereka ciptakan lalu mereka suapkan ke mulut Yesus untuk diucapkan.
Perbuatan keji para pemimpin Gereja ini dijelaskan oleh John Davidson” Menyuapkan ke mulut Yesus pernyataan-pernyataan yang tidak pernah dia ucapkan, merupakan ciri khas bukan hanya dalam salinan-salinan Kitab Perjanjian Baru, tetapi juga dalam buku-buku karangan para pemimpin Gereja terdahulu, termasuk naskah asli Injil-injil dalam Alkitab”
Pernyataan serupa juga dikemukakan oleh Robert Funk dan Roy W.Hoover “ Para penginjil sering menyuapkan pernyataan mereka ke mulut Yesus untuk diucapkan” Inilah alam nyata Krsiten yang ada saat ini. Kebiasaan buruk ini telah dicela oleh Al Qur 'an sejak 15 abad yang lalu.
"Sesungguhnya diantara mereka ada segolongan yang memutar-mutar lidahnya membaca Alkitab, supaya kamu menyangka yang dibacanya itu sebagian dari Alkitab, padahal ia bukan dari Alkitab dan mereka mengatakan: 'Ia (yang dibaca itu datang) dari sisi Allah padahal ia bukan dari sisi Allah. Mereka berkata dusta terhadap Allah, sedang mereka mengetahuinya" (QS.Ali Imran: 78)
Apa mereka tidak malu dengan Al Qur 'an? Apakah para jurkam Teologi Pluralis tidak malu dengan ayat Al Qur'an ini? Beranikah kita menyatakan bahwa yang dusta sama dengan yang tidak dusta? Beranikah kita mengangkat muka dihadapkan para sejarawan dan para Alkitab yang membeberkan kedustaan persoalan seperti ini. Umat Islam memiliki kewajiban dan tanggung jawab yang besar untuk meluruskannya. Inilah salah satu tugas dakwah Islam. "Ini (Al Qur'an) adalah sebuah kitab yang diturunkan kepadamu, maka janganlah ada kesempitan di dalam dadamu karenanya, supaya kamu memberi peringatan dengan kitab itu (kepada orang kafir), dan menjadi pelajaran bagi orang-orang yang beriman" (Qs.Al -A'raaf 7:2)
Setiap upaya untuk menutup-nutupi kebohongan dan kesesatan ini dengan mengatakan bahwa ajaran Kristen sama benarnya dengan ajaran Islam adalah tindakan dzalim yang tidak menaruh belas kasihan sedikitpun. Disamping itu, tindakan serupa dapat meyeret umat Islam yang sudah teguh imannya menjadi goyah dengan menganggap bahwa menyembah Allah sama benarnya dengan menyembah Yesus atau menyembah Allah ditambah dengan menyembah Yesus.
Dengan propaganda gencar yang dilakukan oleh Kelompok KIUK, bukannya mereka menolong umat Kristen keluar dari alam kegelapan iman, tetapi nampaknya mereka malah ikut berkomplot bersama para pemimpin Gereja, untuk membiarkan jemaat mereka terbenam dalam lumpur kemusyrikan.
Perbuatan yang tidak terpuji ini sangat dicela oleh DR Robert Funk, mantan Guru Besar Ilmu Perjanjian Baru di Harvard University yang dikutip oleh Russed Shorto dalam bukunya Gospel Truth:
“Yesus hanyalah seorang manusia yang berpandangan luas - selama berpuluh-puluh tahun, mereka (para pakar Alkitab) telah mengajarkannya kepada para pastor dan pendeta yang pada gilirannya (para pastor dan pendeta ini) tidak menyampaikan kepada jemaat mereka karena takut didamprat. Oleh karena itu umat Kristianilah yang dibiarkan tetap berada dalam kegelapan”
Orang-orang yang berfikiran waras seharusnya menyadari hal ini. Apa yang mereka lakukan bukannya memberikan obat penawar, tetapi malah menebaran racun kemusyrikan. Mengatakan dan mengakui bahwa menyembah manusia Yesus sebagai Tuhan adalah sama benarnya dengan menyembah Allah sebagai Tuhan, merupakan tindakan yang sangat mengerikan.
"Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: 'Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putera Maryam', padahal Al Masih sendiri berkata: 'Hai bani Israil, Sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu' sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun" (Al Maaidah 5:72)
"Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)? Bahkan (sebenarnya) mereka adalah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran" (An Naml 27:60)
Kekafiran orang-orang yang mempertuhankan Yesus ini bukan hanya pernyataan Al Qur'an. Hugh J Schonfield, nominator pemenang hadiah Nobel tahun 1959, mendukung pernyataan Al Qur'an di atas yang ditegaskannya dalam bukunya,
(Yesus sebagaimana orang-orang Yahudi lainnya akan mengkafirkan orang-orang yang menganggapnya sebagai (Tuhan) seperti (yang mereka artikan) dalam Injil Yohanes) Memang kita menyadari bahwa dunia saat ini sedang mabuk dengan berbagai istilah-istilah persamaan, persaudaraan, cinta kasih, toleransi, pluralis, inklusif dan lain sebagainya.
Para penginjil berkeliling dunia mengumandangkan perlunya cinta kasih, perlunya mengatasi kemiskinan, perlunya menolong mereka yang sakit, perlunya toleransi dan lain lain. Namun mereka tidak sekalipun dalam hidup ini, mau membuktikan dengan jujur kepada jemaat bahwa selama ini mereka telah berdusta. Mereka tidak pernah mau mengungkapkan dengan jujur bahwa pertolongan dan bantuan yang mereka berikan ini, bukan sekedar bantuan cuma-cuma tetapi harus dibayar mahal dengan melepaskan agama yang haq ikut tercebur dalam kesesatan.
Kelicikan mereka ini diterangkan oleh Allah dalam Al Qur'an : "Sesungguhnya orang-orang yang kafir itu menafkahkan harta mereka untuk menghalangi (orang) dari jalan Allah." (Q. S. Al Anfaal: 36)
Islam tidak mempersoalkan istilah apa saja yang ingin diperkenalkan. Silahkan! Tetapi Islam sangat berkepentingan dengan niat dan kejujuran.
Ketika seseorang berilusi atau bercita-cita untuk bersamaan, persaudaraan, cinta kasih, dan toleransi yang dilandasi oleh kejujuran lilahi taala, Islam tidak pernah melarang, malah mengajurkannya. Tetapi kalau usaha-usaha ini dilakukan untuk mencampur adukkan yang hak dan yang bathil, mengaburkan jalan yang lurus dan mempromosikan kesesatan, membenamkan kebenaran sejarah dan mendukung kepalsuan, tentu tidak bisa di toleransi, tetapi harus dilawan dengan tegas. Memerangi kemungkaran dan kesasatan adalah inti perjuangan Islam.
"Jika engkau melihat kemungkaran, robahlah dengan tanganmu, kalau tidak mampu, robahlah dengan lidahmu, dan kalau masih juga tidak mampu, robahlah dengan hatimu, walaupun ini adalah selemah-lemahnya iman." (Hadits)
Di sinilah peranan dakwah Islam untuk menunjukkan bukti-bukti yang haq dan yang bathil. Andaikata ajaran Kristen untuk menyembah Yesus sebagai Tuhan adalah benar, berarti ajaran Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW yang mengkafirkan mereka yang mempertuhankan Yesus, adalah ajaran yang salah, dan Nabi Muhammad SAW datang ke dunia ini sebagai pengacau (Nauzubillah). Tetapi kalau ajaran Kristen menyembah Yesus sebagai Tuhan adalah ajaran sesat, maka Nabi Muhammad benar-benar diutus ini antara lain untuk meluruskan kesesatan ajaran Kristen.
"Agar kamu tidak menyembah selain Allah. Sesunggunya aku (Muhammad) adalah pemberi peringatan dan pembawa berita gembira kepadamu dari pada-Nya." (Q. S. Huud:2) Namun anehnya, pada saat umat Islam melakukan perlawanan terhadap upaya penyesatan dan pendangkalan akidah ini, mereka berteriak bahwa yang melakukan perlawanan ini adalah Islam Radikal!
Kalau umat Islam yang memerangi kemungkaran dan kebathilan yang ingin menyesatkan umat yang beriman disebut Islam Radikal, berarti Tuhan memerintahkan agar kita semua menjadi Islam Radikal! Jangankan nabi Isa as (Yesus), Nabi Musa AS sendiri kalau masih hidup saat ini akan memeluk agama Islam.
"Apakah engkau masih ragu wahai Ibnul Khattab? Bukankah aku telah membawa agama yang putih bersih? Sekiranya saudaraku Musa as hidup sekarang ini maka tidak ada keluasan bagiya kecuali mengikuti syariatku" (Hadits).
Pernyataan Rasulullah SAW ini sangat mirip dengan diagram agama-agama di dunia yang dibuat oleh Michael Baigent, Richard Leigh, dan Henry Lincoln dalam buku mereka The Messianic Legacy, (1986).
Memang kebathilan adakalanya sukar dideteksi, karena para pemimpin Gereja, terutama para penginjil, selalu berusaha sekuat tenaga untuk menutup-nutupinya, walaupun jauh dilubuk hati mereka, terjadi pertarungan antara kebenaran yang mereka sudah ketahui dan kesesatan yang mereka harus ucapkan di hadapan jemaat. Allah telah menetapkan garis demarkasi yang tegas antara yang haq dan yang bathil. Mencampuradukkan yang haq dan yang bathil, atau menganggap yang haq sama dengan yang bathil adalah perbuatan dzalim terhadap kemanusiaan.
"Dan janganlah kamu campur adukkan yang haq dan yang bathil, dan janganlah kamu sembunyikan yang haq itu, sedang kamu ketahui." (Q. S. Al Baqarah: 42)
Islam tidak membutuhkan dolar untuk membuktikan kebenaran ajarannya, walaupun Gereja harus menyediakan jutaan dolar untuk menutupi kesesatan dan kepalsuan ajaran mereka. Oleh karena itu jangan heran kalau Gereja sangat membenci Al-Qur'an dan ajaran Islam, karena satu-satunya Kitab di muka bumi ini yang menjelaskan kesesatan ajaran Kristen dalam ratusan ayat-ayatnya hanyalah Al Qur'an.
Oleh karena itu, wahai umatku! Kalau saat ini kita menderita dan dicabik-cabik, ini hanyalah sekedar pengulangan peristiwa demi peristiwa dalam sejarah panjang kemusyrikan yang ingin memudarkan cahaya Al-Qur'an dan menghapuskan La Ilaha Ilallah dari muka bumi.
Memang sangat menyakitkan bagi mereka, bahwa pernyataan-pernyataan Al-Qur'an tentang kesesatan dan kepalsuan ajaran Kristen, bukan hanya tidak mampu mereka bantah, tetapi malah sebaliknya, para sejarawan, pakar Alkitab, termasuk sebagian tokoh-tokoh agama mereka sendiri, ikut mendukung pernyataan Al-Qur'an.
Kembalinya sedemikian banyak tokoh dunia dan ilmuwan internasional yang semula beragama Kristen ke pangkuan Islam, membuktikan bahwa ajaran Islam hadir untuk mengoreksi kesesatan ajaran Kristen serta memberikan solusi yang terbaik.
Jadi saya memaklumi kalau Gereja dan antek-anteknya saat ini gencar mempropagandakan Teologi Pluralis. Semua lini dan front harus mereka manfaatkan sebaik-baiknya untuk melumpuhkan Islam dan mamudarkan cahaya Al-Qur'an. "Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang-orang kafir tidak menyukai." (Q. S. At-Taubah: 32).
Bukankah pepatah pepatah yang bijak mengajarkan: "If you can not beat them, join them" (Kalau engkau tidak sanggup mengalahkan mereka, bersatulah dengan mereka) dan wujud nyata dari upaya penyatuan Islam-Kristen ini adalah melalui siasat Teologi Pluralis.
"Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, pada hal mereka hanya menipu dirinya sendiri, sedang mereka tidak sadar. Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta." (Q. S. Al Baqarah: 9-10).
Oleh karena itu saya tidak dapat membayangkan ketika Allah mengajarkan kita berdoa : "Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan ni'mat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai (Yahudi) dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat (Kristen)." (Q. S. Al Fatihah: 6-7).
Masih saja ada yang punya nyali mengatakan bahwa Islam sama dengan Kristen, bahwa jalan yang lurus sama dengan jalan yang sesat!
(Islam Liberal, pent)meraka hanya kepanjangan para terdahulu yg berusaha merusak keaslian al-qur’an dengan nafsu argumentasinya ,Para sarjana Barat, orientalis dan Islamolog Barat sudah mulai menerapkan biblical criticism ke dalam studi Al-Qur'an sejak abad ke-19 M. Diantaranya seperti yang dilakukan oleh Abraham Geiger (1810-1874), Gustav Weil (1808-1889), William Muir (1819-1905), Theodor Noldeke (1836-1930), Friedrich Schwally (m. 1919), Edward Sell (1839-1932), Hartwig Hirschfeld (1854-1934), David S. Margoliouth (1858-1940), W. St. Clair-Tisdall (1859-1928), Louis Cheikho (1859-1927), Paul Casanova (1861-1926), Julius Wellhausen (1844-1918), Charles Cutley Torrey (1863¬1956), Leone Caentani (1869-1935), Joseph Horovitz (1874¬1931), Richard Bell (1876-1953), Alphonse Mingana (1881¬1937), Israel Schapiro (1882-1957), Siegmund Fraenkel (1885-1925), Tor Andrae (1885-1947), Arthur Jeffery (1893¬1959), Regis Blachere (1900-1973), W. Montgomery Watt, Kenneth Cragg, John Wansbrough (1928-2002), dan yang masih hidup seperti Andrew Rippin, Christoph Luxenberg (nama samaran), Daniel A. Madigan, Haraid Motzki dan masih banyak lagi lainnya.
sudah bukan hal yang rahasia lagi Agar lebih mudah untuk memahami gerakan ilfiltrasi Paulus ini, Kami contohkan seperti kasus Jaringan Islam Liberal di Indonesia (JIL).
Untuk mengacaukan ajaran Islam, Badan Intelejen Amerika Serikat, CIA, (Central Intellegent Agency) membentuk lembaga dana sosial bernama Asia Foundation yang mengucurkan dana 1,4 milyar dollar per tahun kepada JIL yang diketuai oleh Ulil Abshar Abdallah. Setiap minggu JIL berhasil mendominasi tulisan satu halaman di koran Jawa Pos yang tirasnya mencapai sekitar 350.000eksamplar per hari, begitulah pula dengan koran lainnya. Ulama atau cendikiawan yang ingin meluruskan pandangan JIL, tidak akan pernah mendapatkan tempat tulisannya di koran tersebut, Mereka pun berhasil memasuki organisai massa Islam terbesar di Indonesia Nahdatul Ulama, Muhammadiyah.
Dosen-dosen IAIN (sekarang UIN atau STAIN ) selurruh Indonesia banyak mendapatkan bea siswa dari lembaga ini untuk meraih gelar doktor di bidang Islamologi di Universitas yang memiliki jurusan Islamic Studies yang didirikan oleh orientalis atau missionaris, seperti McGill Canada, Leiden Belanda dan lain-lain. Dengan harapan mereka akan menjadi agen-agen perubahan ajaran Islam sesuai dengan kehendak lembaga yang mendanainya. Dari sinilah jutaan mahasiswa yang belajar di kampus Islam di poles oleh agen-agen ini yang bertopeng sebagai cendikiawan muslim.,
Mereka membuat Website Islam Palsu,membuka forum untuk melehmahkan wahyu dengan memperdebat keaslian tek Al-Qur’an Tidak lain dengan tujuan penyesatan.
Wahai umat Islam!
Andaikata ajaran Islam adalah ajaran yang sesat, dan ajaran Kristen adalah ajaran yang lurus, jangan pernah berharap bahwa Gereja dan antek-anteknya akan mempropagandakan Teologi Pluralis.
Sedangkan kita umat Islam berada di jalan yang lurus saja, mereka sudah berusaha memporakporandakan kita. Apalagi kalau ajaran yang kita anut adalah ajaran yang sesat. Pasti kita tidak akan pernah berjumpa dengan istilah Teologi Pluralis di dunia ini.
Sebelum mengakhiri tulisan ini perlu kiranya saya mengemukakan bahwa kalau saya menyatakan bahwa ajaran Kristen sesat dalam tulisan ini, tidak secuilpun kebencian yang melandasinya. Ini semata-mata kenyataan sejarah, yang diungkapkan Al-Qur'an sejak 15 abad yang lalu dan didukung hasil penelitian para sejarawan dan pakar Alkitab internasional.
Semoga tulisan ini bermanfaat untuk membuka wawasan dalam memahami kedudukan agama Islam dan Kristen.
Kesimpulan
Setelah mengupas serba latar belakang kehadiran agama Islam dan Kristen di dunia ini, maka kesimpulan yang dapat ditarik dari penjelasan-penjelasan diatas adalah sebagai berikut : Sesungguhnya agama semua nabi-nabi Allah adalah agama Islam.
Agama Islam dalam garis besarnya adalah sebagaimana yang didakwah oleh para nabi Allah yakni :
Beriman hanya kepada AllahYang Maha Esa.
Beramal saleh taat pada perintah Allah
Paulus menciptakan Agama Kristen yang menyimpang dan menyeleweng dari ajaran nabi Allah (Isa as atau Yesus) untuk kepentingan para penyembah berhala di Kerajaan Romawi.
Nabi muhammad dengan Al Qur'annya diutus ke dunia ini antara lain untuk meluruskan penyelewengan dan kesesatan agama Kristen yang dilakukan oleh Paulus dan pendukung-pendukungnya.
Referensi:
-Al-Qur’an
-Prof David Benyamin Kaldani “Muhammad in The Bible”
-Prof. Alvar Ellegard “ Jesus One Hundred Years before Christ, (1999),
"We thus have further support for the view begore the campaigns Paul and his colleagues, there were churhes of God that regarded Jesus simply as a teacher and prophet, not yet as the messiah" hal. 191: -Marcus J. Borg “Meeting Jesus Again for the First Time
”"Jesus was deeply Jewish. It is important to emphasize this obvious fact. Not only he Jewish by birth and socialization but he remain a Jew all of his life?He did not intend to establish a new religion but saw himself as having a mission within Judaism"
-A.N. Wilson Jesus A Life (1992), hal. 19: "
The Gentiles og This period who had no perconceived idea about the Messiah, it would have been much easier to think, not in term of Israel's Anointed One, but of a demigod or a god incarnate?the Gentiles would have no difficulty in turning Jesus into God" -John Davidson The Gospel of Jesus (1995), hal.64:
"Crediting Jesus with the words that he never spoke is a caharacteristic not only of later New Testament manuscripts, but also of the earlier Christian literature, including the original gospels themselves"
- Robert Funk dan Roy W.Hoover dalam buku mereka The Five Gospels (1993),hal.23:
"The evangelists frequently attribute their own statements to Jesus"
- DR Robert Funk, Gospel Truth:
"Jesus was nothing more than a man with a vision - for decades they (the scholars) have taught it to generation of priests and ministers, who do not pass it along to their flocks because they fear the backlash of anger. So the only ones left in the dark are ordinary Christians"
-- Hugh J Schonfield The Passover Plot (1996), hal. 24:
"Jesus as much as any other Jew would have regarded ad blasphemous the menner in which he is depicted, for instance, in the fourth Gospel"
Penulis: Dr. Sanihu Munir MPH