Post

Kemustahilan Incest Dalam Alkitab


Incest
Kemustahilan Incest Dlm Alkitab
INCEST DALAM AL-QUR'AN
Catatan Al-Qur'an mengenai persoalan incest anak-anak Adam dijelaskan secara umum dan sangat singkat. Mengingat hal ini, ada baiknya kita uraikan persoalan incest tersebut dimulai dari proses kejadian awal manusia (Adam dan Hawa) hingga incest anak-anak mereka:
Pertama, Allah menciptakan Adam dari tanah (QS. Ali'Imran3:59) (QS. Al Hijr 15:28), (QS. Ar Rahmaan 55:14),(QS. Ash Shaaffaat 37:11),(QS. Al Hijr 15:29), (QS. As Sajdah 32:7,32:9).
Kedua, Allah menciptakan Hawa dari diri Adam (QS.An-Nisaa 4:1), (QS. Az Zumar
39:6).
 Ketiga, Adam dan Hawa berinces sebagai suami-istri yang memperkembangbiakkan manusia, laki-laki dan perempuan. Diantara mereka saling berincest sehingga bertambah banyak seperti sekarang ini.
"Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.." (QS. An Nisaa 4:1)
INCEST DALAM ALKITAB
Sebelum membahas persoalan incest dalam Alkitab, terlebih dahulu perhatikan dan cermati baik-baik ayat-ayat Kitab Kejadian berikut ini:
4:1. Kemudian manusia itu bersetubuh dengan Hawa, isterinya, dan mengandunglah perempuan itu, lalu melahirkan Kain; maka kata perempuan itu: "Aku telah mendapat seorang anak laki-laki dengan pertolongan TUHAN."
4:2 Selanjutnya dilahirkannyalah Habel, adik Kain; dan Habel menjadi gembala kambing domba, Kain menjadi petani.
  4:8. Kata Kain kepada Habel, adiknya: "Marilah kita pergi ke padang." Ketika mereka ada di padang, tiba-tiba Kain memukul Habel, adiknya itu, lalu membunuh dia.
4:16. Lalu Kain pergi dari hadapan TUHAN dan ia menetap di tanah Nod, di sebelah timur Eden. 4:17 Kain bersetubuh dengan isterinya dan mengandunglah perempuan itu, lalu melahirkan Henokh; kemudian Kain mendirikan suatu kota dan dinamainya kota itu Henokh, menurut nama anaknya.
4:25. Adam bersetubuh pula dengan isterinya, lalu perempuan itu melahirkan seorang anak laki-laki dan menamainya Set, sebab katanya: "Allah telah mengaruniakan kepadaku anak yang lain sebagai ganti Habel; sebab Kain telah membunuhnya."
5:3 Setelah Adam hidup seratus tiga puluh tahun, ia memperanakkan seorang laki-laki menurut rupa dan gambarnya, lalu memberi nama Set kepadanya.
5:4 Umur Adam, setelah memperanakkan Set, delapan ratus tahun, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan.
5:5 Jadi Adam mencapai umur sembilan ratus tiga puluh tahun, lalu ia mati.
5:6. Setelah Set hidup seratus lima tahun, ia memperanakkan Enos.
Dari ayat-ayat Kitab Kejadian di atas, dapat disimpulkan sebagai berikut:
• Nama anak-anak Adam berturut-turut adalah: Kain (laki-laki), Habel (laki-laki), dan Set (laki-laki). •Umur Adam 130 tahun ketika memperanakkan Set (laki-laki). •Umur Adam 235 tahun ketika Set memperanakkan Enos. • Setelah umur Adam 800 tahun, ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan.
Kemustahilan Catatan Alkitab Tentang Incest
Berdasarkan kesimpulan di atas, tanpa bisa dibantah lagi, terdapat dua kemustahilan catatan Alkitab berkaitan dengan incest anak-anak Adam, yaitu:
Pertama, kemustahilan incest Set yang memperanakkan Enos.
Sebagaimana disimpulkan di atas, ketika umur Adam 235 tahun, Set memperanakkan Enos, padahal Adam belum memperanakkan anak perempuan hingga umur 800 tahun. Lalu, dengan siapa Set berincest sehingga memperanakkan Enos? Tentu, ini sebuah kemustahilan catatan Alkitab.
Kedua, kemustahilan incest Kain yang memperanakkan Henokh.
Sebagaimana dijelaskan Alkitab, Adam baru memperanakkan anak perempuan ketika ia berumur 800 tahun. Adam memperanakkan putra ketiganya, Set, ketika ia berumur 130 tahun. Dengan demikian, maka Adam memeperanakkan putra pertamanya, Kain, jauh sebelum umur Adam mencapai 130 tahun.
Jika diasumsikan umur Adam 120 tahun ketika mempertanakkan Kain, dan anak perempuan pertama Adam berumur 20 tahun ketika diambil istri oleh Kain, maka umur Kain ketika berincest dengan istrinya adalah 700 tahun. Sebuah catatan yang tidak masuk akal! Seorang laki-laki normal harus menunggu waktu selama 700 tahun untuk berincest dengan pasangannya.
Lebih jauh, Alkitab mencatat bahwa Kain pergi dan menetap di tanah Nod dan beranak-cucu di sana hingga mendirikan sebuah kota yang bernama Henokh. Dari mana Kain mendapatkan istrinya? Bukankah manusia pertama menurut Alkitab adalah Adam?
Dengan demikian, jelaslah bahwa ayat-ayat Alkitab di atas sama sekali bukan firman Tuhan, karena mengandung catatan kemustahilan yang sangat fatal. Ayat-ayat di atas, tampaknya lebih merupakan penjabaran dari firman Tuhan yang sebenarnya yang telah dicorengkan secara ngawur oleh tangan-tangan jahil Bani Israel dalam Kitab Kejadian.
Pantaskah manusia beriman pada kemustahilan firman Tuhan dalam Alkitab?
Catatan:
Kejadian 5:1-5 adalah berasal dari Sumber P, ayat-ayat selanjutnya sampai dengan Kejadian 5:32 menggunakan Sumber E. Akibatnya, redaksinya menjadi kacau balau dan menimbulkan kontradiksi yang sangat fatal.

Terus menurut Al Qur'an Adam bukan manusia pertama ya?

Translate

© Copyright 2013 ujan tampear powered by Blogger |