Distorsi Surat Matius 1
Distorsi Matius:1
Pengarang Metius Berusaha membuat silsilah Palsu Tentang Mesias agar Jatuh Ke sosok Yesus lewat bapak Tirinya Yusuf
Pengarang Metius Berusaha membuat silsilah Palsu Tentang Mesias agar Jatuh Ke sosok Yesus lewat bapak Tirinya Yusuf
18:18 seorang nabi akan Kubangkitkan bagi mereka dari antara saudara mereka, seperti engkau ini; Aku akan menaruh firman-Ku dalam mulutnya, dan ia akan mengatakan kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadanya.
18:19 Orang yang tidak mendengarkan segala firman-Ku yang akan diucapkan nabi itu demi nama-Ku, dari padanya akan Kutuntut pertanggungjawaban.
18:20 Tetapi seorang nabi, yang terlalu berani untuk mengucapkan demi nama-Ku perkataan yang tidak Kuperintahkan untuk dikatakan olehnya, atau yang berkata demi nama allah lain, nabi itu harus dibunuh. (al. Douay Rheims & New Century Version).
Untuk memenuhi ramalan tersebut dan gagasan-gasanyanya, Matius, yang telah menjadikan Septuaginta Perjanjian Lama berbahasa Yunani sebagai salah satu sumber inspirasi karangannya, berusaha meyakinkan pembaca dengan melakukan banyak distorsi dalam tulisannya, yaitu: DISTORSI MATIUS 1: Yesus anak Daud anak Abraham.
Dalam seluruh literatur manapun di dunia ini yang berkaitan dengan Yesus atau Isa Al-Masih, semoga kesejahteraan senantiasa terlimpah atasnya, telah sepakat bahwa Yesus lahir dari seorang perawan suci bernama Maria. Akan tetapi demi memenuhi gagasannya, Matius menafikkan garis keturunan Yesus melalui bapak tirinya, Yusuf, suami Maria. Ini sesuatu yang menggelikan, bagaimana mungkin seseorang yang bukan darah dagingnya "dipaksa" mengikuti garis keturunan Yusuf demi menyambung tali keturunan dari Daud hingga Abraham.!! Berikut ini "silsilah Yesus" menurut Matius:
1:1. Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham.
1:2 Abraham memperanakkan Ishak, Ishak memperanakkan Yakub, Yakub memperanakkan Yehuda dan saudara-saudaranya,
1:3 Yehuda memperanakkan Peres dan Zerah dari Tamar, Peres memperanakkan Hezron, Hezron memperanakkan Ram,
1:4 Ram memperanakkan Aminadab, Aminadab memperanakkan Nahason, Nahason memperanakkan Salmon,
1:5 Salmon memperanakkan Boas dari Rahab, Boas memperanakkan Obed dari Rut, Obed memperanakkan Isai,
1:6 Isai memperanakkan raja Daud. Daud memperanakkan Salomo dari isteri Uria,
1:7 Salomo memperanakkan Rehabeam, Rehabeam memperanakkan Abia, Abia memperanakkan Asa,
1:8 Asa memperanakkan Yosafat, Yosafat memperanakkan Yoram, Yoram memperanakkan Uzia,
1:9 Uzia memperanakkan Yotam, Yotam memperanakkan Ahas, Ahas memperanakkan Hizkia,
1:10 Hizkia memperanakkan Manasye, Manasye memperanakkan Amon, Amon memperanakkan Yosia, 1:11 Yosia memperanakkan Yekhonya dan saudara-saudaranya pada waktu pembuangan ke Babel.
1:12 Sesudah pembuangan ke Babel, Yekhonya memperanakkan Sealtiel, Sealtiel memperanakkan Zerubabel,
1:13 Zerubabel memperanakkan Abihud, Abihud memperanakkan Elyakim, Elyakim memperanakkan Azor,
1:14 Azor memperanakkan Zadok, Zadok memperanakkan Akhim, Akhim memperanakkan Eliud, v
1:15 Eliud memperanakkan Eleazar, Eleazar memperanakkan Matan, Matan memperanakkan Yakub,
1:16 Yakub memperanakkan Yusuf suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus.
1:17 Jadi seluruhnya ada: empat belas keturunan dari Abraham sampai Daud, empat belas keturunan dari Daud sampai pembuangan ke Babel, dan empat belas keturunan dari pembuangan ke Babel sampai Kristus. Perhatikan Matius 1:17, Matius mengulang-mengulang menekankan 3 rangkaian yang masing-masing terdiri atas 14 keturunan. Jika dijumlah nama-nama tersebut, jumlahnya adalah 41 keturunan, yang seharusnya 42 keturunan jika mengacu pada Matius 1:17 (salah satu rangkaian tersebut berjumlah 13 keturunan). Dari sini saja Matius sudah keliru menuangkan gagasannya. Mengapa Matius membuat-buat 3 rangkaian yang masing-masing berjumlah 14 keturunan? Jawabannya mudah saja, yaitu sandi numerologis pada huruf2 bahasa Ibrani pada abad pertama Masehi. Sandi numerologisnya terletak pada kata "DAWUD" atau "DAVID". Mengingat huruf Ibrani tidak mengenal vokal, yang ada hanyalah konsonan, maka kata "DAVID" tersebut dalam teks Ibraninya adalah "DVD". Dari sini dapatlah dipecahkan yaitu bahwa huruf "D" adalah huruf ke-4 dalam urutan abjad Ibrani, sedangkan huruf "V" adalah huruf ke-6, sehingga kata "DVD" berarti 4 + 6 + 4 = 14. Jadi, angka 14 inilah yang menjadi inspirasi dan gagasan Matius untuk penyebutan "14 keturunan" dalam Matius 1:17 di atas. Padahal, sebagaimana dapat dibaca, Perjanjian Lama menyebutkan bahwa keturunan Daud yang menjadi raja adalah: (1) Salomo, (2) Rehabeam, (3) Abia, (4) Asa, (5) Yosafat, (6) Yoram, (7) Ahazia, (8) Yoas, (9) Amazia, (10) Azarya (Uzia), (11) Yotam, (12) Ahas, (13) Hizkia, (14) Manasye, (15) Amon, (16) Yosia, (17) Yoyakim, dan (18) Yekhonya. Jadi, ada 18 keturunan sebelum pembuangan orang-orang Yehuda ke Babel. Namun demikian, demi memenuhi gagasannya sebagaimana dijelaskan di atas, pengarang Matius menghilangkan 4 nama: (7) Ahazia, (8) Yoas, (9) Amazia, dan (17) Yoyakim agar berjumlah "14 keturunan", sehingga sesuai dengan gagasannya ketika mengarangnya. Inilah bias/distorsi Matius yang pertama dalam "injil"-nya. Jelas sekali, pengarang Matius ingin menciptakan pandangan bahwa oleh karena keyakinan umat Yahudi tentang "mesias" yang diidam-damkankan kedatangannya itu akan datang dari keturunan Daud, maka Matius membuat daftar "silsilah Yesus" dengan "memaksakan" garis keturunan Yesus melalui bapak tirinya, Yusuf, untuk menyambung tali keturunan hingga Daud. Secara vulgar, Matius membuat "injil"-nya dengan permulaan ayat yang menyatakan bahwa Yesus anak Daud (ayat 1 di atas).
Catatan:
Pengarang Injil Matius Tidak lain berusaha Membuat nubuat Kedetangan "Mesias"
Tersebut Kepada Yesus /Isa as Padahal Nubuat Mesias Yg di janjikan Sebenarnya
Tergambar Pada Sosok Baginda Nabi Junjungan Semesta Alam MUHAMMAD
SALLAHUALAYHIWASSALAM,Semoga Kesejahteraan Selaluh Terlimpakan kepada
beliau,Keluarga,sahabat dan semua Kaum Muslimin.
18:20 Tetapi seorang nabi, yang terlalu berani untuk mengucapkan demi nama-Ku perkataan yang tidak Kuperintahkan untuk dikatakan olehnya, atau yang berkata demi nama allah lain, nabi itu harus dibunuh. (al. Douay Rheims & New Century Version).
Untuk memenuhi ramalan tersebut dan gagasan-gasanyanya, Matius, yang telah menjadikan Septuaginta Perjanjian Lama berbahasa Yunani sebagai salah satu sumber inspirasi karangannya, berusaha meyakinkan pembaca dengan melakukan banyak distorsi dalam tulisannya, yaitu: DISTORSI MATIUS 1: Yesus anak Daud anak Abraham.
Dalam seluruh literatur manapun di dunia ini yang berkaitan dengan Yesus atau Isa Al-Masih, semoga kesejahteraan senantiasa terlimpah atasnya, telah sepakat bahwa Yesus lahir dari seorang perawan suci bernama Maria. Akan tetapi demi memenuhi gagasannya, Matius menafikkan garis keturunan Yesus melalui bapak tirinya, Yusuf, suami Maria. Ini sesuatu yang menggelikan, bagaimana mungkin seseorang yang bukan darah dagingnya "dipaksa" mengikuti garis keturunan Yusuf demi menyambung tali keturunan dari Daud hingga Abraham.!! Berikut ini "silsilah Yesus" menurut Matius:
1:1. Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham.
1:2 Abraham memperanakkan Ishak, Ishak memperanakkan Yakub, Yakub memperanakkan Yehuda dan saudara-saudaranya,
1:3 Yehuda memperanakkan Peres dan Zerah dari Tamar, Peres memperanakkan Hezron, Hezron memperanakkan Ram,
1:4 Ram memperanakkan Aminadab, Aminadab memperanakkan Nahason, Nahason memperanakkan Salmon,
1:5 Salmon memperanakkan Boas dari Rahab, Boas memperanakkan Obed dari Rut, Obed memperanakkan Isai,
1:6 Isai memperanakkan raja Daud. Daud memperanakkan Salomo dari isteri Uria,
1:7 Salomo memperanakkan Rehabeam, Rehabeam memperanakkan Abia, Abia memperanakkan Asa,
1:8 Asa memperanakkan Yosafat, Yosafat memperanakkan Yoram, Yoram memperanakkan Uzia,
1:9 Uzia memperanakkan Yotam, Yotam memperanakkan Ahas, Ahas memperanakkan Hizkia,
1:10 Hizkia memperanakkan Manasye, Manasye memperanakkan Amon, Amon memperanakkan Yosia, 1:11 Yosia memperanakkan Yekhonya dan saudara-saudaranya pada waktu pembuangan ke Babel.
1:12 Sesudah pembuangan ke Babel, Yekhonya memperanakkan Sealtiel, Sealtiel memperanakkan Zerubabel,
1:13 Zerubabel memperanakkan Abihud, Abihud memperanakkan Elyakim, Elyakim memperanakkan Azor,
1:14 Azor memperanakkan Zadok, Zadok memperanakkan Akhim, Akhim memperanakkan Eliud, v
1:15 Eliud memperanakkan Eleazar, Eleazar memperanakkan Matan, Matan memperanakkan Yakub,
1:16 Yakub memperanakkan Yusuf suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus.
1:17 Jadi seluruhnya ada: empat belas keturunan dari Abraham sampai Daud, empat belas keturunan dari Daud sampai pembuangan ke Babel, dan empat belas keturunan dari pembuangan ke Babel sampai Kristus. Perhatikan Matius 1:17, Matius mengulang-mengulang menekankan 3 rangkaian yang masing-masing terdiri atas 14 keturunan. Jika dijumlah nama-nama tersebut, jumlahnya adalah 41 keturunan, yang seharusnya 42 keturunan jika mengacu pada Matius 1:17 (salah satu rangkaian tersebut berjumlah 13 keturunan). Dari sini saja Matius sudah keliru menuangkan gagasannya. Mengapa Matius membuat-buat 3 rangkaian yang masing-masing berjumlah 14 keturunan? Jawabannya mudah saja, yaitu sandi numerologis pada huruf2 bahasa Ibrani pada abad pertama Masehi. Sandi numerologisnya terletak pada kata "DAWUD" atau "DAVID". Mengingat huruf Ibrani tidak mengenal vokal, yang ada hanyalah konsonan, maka kata "DAVID" tersebut dalam teks Ibraninya adalah "DVD". Dari sini dapatlah dipecahkan yaitu bahwa huruf "D" adalah huruf ke-4 dalam urutan abjad Ibrani, sedangkan huruf "V" adalah huruf ke-6, sehingga kata "DVD" berarti 4 + 6 + 4 = 14. Jadi, angka 14 inilah yang menjadi inspirasi dan gagasan Matius untuk penyebutan "14 keturunan" dalam Matius 1:17 di atas. Padahal, sebagaimana dapat dibaca, Perjanjian Lama menyebutkan bahwa keturunan Daud yang menjadi raja adalah: (1) Salomo, (2) Rehabeam, (3) Abia, (4) Asa, (5) Yosafat, (6) Yoram, (7) Ahazia, (8) Yoas, (9) Amazia, (10) Azarya (Uzia), (11) Yotam, (12) Ahas, (13) Hizkia, (14) Manasye, (15) Amon, (16) Yosia, (17) Yoyakim, dan (18) Yekhonya. Jadi, ada 18 keturunan sebelum pembuangan orang-orang Yehuda ke Babel. Namun demikian, demi memenuhi gagasannya sebagaimana dijelaskan di atas, pengarang Matius menghilangkan 4 nama: (7) Ahazia, (8) Yoas, (9) Amazia, dan (17) Yoyakim agar berjumlah "14 keturunan", sehingga sesuai dengan gagasannya ketika mengarangnya. Inilah bias/distorsi Matius yang pertama dalam "injil"-nya. Jelas sekali, pengarang Matius ingin menciptakan pandangan bahwa oleh karena keyakinan umat Yahudi tentang "mesias" yang diidam-damkankan kedatangannya itu akan datang dari keturunan Daud, maka Matius membuat daftar "silsilah Yesus" dengan "memaksakan" garis keturunan Yesus melalui bapak tirinya, Yusuf, untuk menyambung tali keturunan hingga Daud. Secara vulgar, Matius membuat "injil"-nya dengan permulaan ayat yang menyatakan bahwa Yesus anak Daud (ayat 1 di atas).
Catatan:
Pengarang Injil Matius Tidak lain berusaha Membuat nubuat Kedetangan "Mesias"
Tersebut Kepada Yesus /Isa as Padahal Nubuat Mesias Yg di janjikan Sebenarnya
Tergambar Pada Sosok Baginda Nabi Junjungan Semesta Alam MUHAMMAD
SALLAHUALAYHIWASSALAM,Semoga Kesejahteraan Selaluh Terlimpakan kepada
beliau,Keluarga,sahabat dan semua Kaum Muslimin.