Distorsi Nubuat Lukas
Distorsi Surat Lukas
Kebangkitan Yesus
Kebangkitan Yesus
Ketika murid-murid Yesus sedang bercakap-cakap dengan teman-teman mereka di Yerusalem, konon, Yesus tiba-tiba muncul di tengah-tengah mereka. Kontan saja, murid-murid dan orang-orang menjadi takut, karena mereka menyangka melihat hantu. Akan tetapi, Yesus berusaha meyakinkan mereka bahwa apa yang mereka lihat bukanlah hantu, karena hantu tidak ada daging dan tulangnya. Untuk lebih meyakinkan mereka, Yesus menanyakan makanan kepada mereka, kemudian mereka memberi Yesus sepotong ikan goreng dan Yesuspun memakannya di depan mata mereka. Setelah itu, Yesus berkata kepada mereka:
Ia berkata kepada mereka: "Inilah perkataan-Ku, yang telah Kukatakan kepadamu ketika Aku masih bersama-sama dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur." (Lukas 24:44)
Lalu Ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci. (Lukas 24:45)
Kata-Nya kepada mereka: "Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga, (Lukas 24:46) Lukas mengklaim, bahwa seluruh nubuat Perjanjian Lama harus digenapi oleh Yesus, sebagaimana pernyataannya yang dinisbahkan ke dalam mulut Yesus dalam Lukas 24:44 di atas. Namun demikian, hanya diselingi satu ayat pendek saja (Lukas 24:45), Lukas, melalui mulut Yesus, membuat pernyataan yang menimbulkan pertanyaan besar, yakni pernyataan Yesus dalam Lukas 24:46.
Terlepas dari persoalan kontroversi tentang penyaliban, kematian, dan kebangkitan Yesus, di sini secara tegas Lukas, dalam Lukas 24:46, menyatakan bahwa kebangkitan Yesus dari antara orang mati pada hari yang ketiga merupakan pemenuhan nubuat. Tentu saja, bagi orang awam hal ini bisa semakin menebalkan keyakinan mereka, akan tetapi, yang patut dipertanyakan bersama, dari manakah Lukas mengutip ayat nubuat tersebut, atau, di manakah ada tertulis ayat nubuat tersebut?
Lukas 24:46 memberikan legitimasi yang kuat akan keyakinan adanya kebangkitan Yesus dari antara orang mati. Akan tetapi, sungguh sangat ironis, ayat nubuat yang dikutip Lukas tersebut, sama sekali tidak ada dalam seluruh naskah Perjanjian Lama! Mungkin sekali, Lukas mengada-adakan sendiri ayat nubuat tersebut yang seolah-olah telah digenapi oleh Yesus untuk dijadikan legitimasi adanya peristiwa khayal kebangkitan Yesus dari dalam kubur.
Pembaca dapat membandingkan sendiri, betapa ironisnya, antara pernyataan Yesus dalam Lukas 24:44 yang konon seluruh nubuat Perjanjian Lama harus digenapi oleh Yesus, dengan pernyataan Yesus dalam Lukas 24:46 yang tidak ada rujukannya sama sekali.
Singkatnya, Lukas memiliki nubuat yang "dikutip" yang sama sekali tidak ada!
Catatan:
Ada sekitar 50 injil tentang Yesus. Empat diantaranya menyebutkan penyaliban, kematian, dan kebangkitan Yesus, yakni: Markus, Matius, Lukas, dan Yohanes, yang kemudian dikenal dengan sebutan Injil Kanonik; sedangkan empat lainnya membantah penyaliban, kematian, dan kebangkitan Yesus, yakni: Wahyu Petrus, Risalah Kedua Set Agung, Perbuatan-Perbuatan Yohanes, dan Barnabas, yang kemudian dikenal dengan sebutan Injil Apokrif.
Lalu Ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci. (Lukas 24:45)
Kata-Nya kepada mereka: "Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga, (Lukas 24:46) Lukas mengklaim, bahwa seluruh nubuat Perjanjian Lama harus digenapi oleh Yesus, sebagaimana pernyataannya yang dinisbahkan ke dalam mulut Yesus dalam Lukas 24:44 di atas. Namun demikian, hanya diselingi satu ayat pendek saja (Lukas 24:45), Lukas, melalui mulut Yesus, membuat pernyataan yang menimbulkan pertanyaan besar, yakni pernyataan Yesus dalam Lukas 24:46.
Terlepas dari persoalan kontroversi tentang penyaliban, kematian, dan kebangkitan Yesus, di sini secara tegas Lukas, dalam Lukas 24:46, menyatakan bahwa kebangkitan Yesus dari antara orang mati pada hari yang ketiga merupakan pemenuhan nubuat. Tentu saja, bagi orang awam hal ini bisa semakin menebalkan keyakinan mereka, akan tetapi, yang patut dipertanyakan bersama, dari manakah Lukas mengutip ayat nubuat tersebut, atau, di manakah ada tertulis ayat nubuat tersebut?
Lukas 24:46 memberikan legitimasi yang kuat akan keyakinan adanya kebangkitan Yesus dari antara orang mati. Akan tetapi, sungguh sangat ironis, ayat nubuat yang dikutip Lukas tersebut, sama sekali tidak ada dalam seluruh naskah Perjanjian Lama! Mungkin sekali, Lukas mengada-adakan sendiri ayat nubuat tersebut yang seolah-olah telah digenapi oleh Yesus untuk dijadikan legitimasi adanya peristiwa khayal kebangkitan Yesus dari dalam kubur.
Pembaca dapat membandingkan sendiri, betapa ironisnya, antara pernyataan Yesus dalam Lukas 24:44 yang konon seluruh nubuat Perjanjian Lama harus digenapi oleh Yesus, dengan pernyataan Yesus dalam Lukas 24:46 yang tidak ada rujukannya sama sekali.
Singkatnya, Lukas memiliki nubuat yang "dikutip" yang sama sekali tidak ada!
Catatan:
Ada sekitar 50 injil tentang Yesus. Empat diantaranya menyebutkan penyaliban, kematian, dan kebangkitan Yesus, yakni: Markus, Matius, Lukas, dan Yohanes, yang kemudian dikenal dengan sebutan Injil Kanonik; sedangkan empat lainnya membantah penyaliban, kematian, dan kebangkitan Yesus, yakni: Wahyu Petrus, Risalah Kedua Set Agung, Perbuatan-Perbuatan Yohanes, dan Barnabas, yang kemudian dikenal dengan sebutan Injil Apokrif.